Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi 1, Satya Yudha minta aparat keamanan segera meredakan kerusuhan di Papua, yang sudah menjalar ke ibu kota, Jaya Pura, pada Jumat dinihari, (30/8/2019). Apalagi bila kemudian ada kelompok separatis yang menunggangi kerusuhan tersebut.
"Saya minta pemerintah atau panglima TNI supaya segera meredakan masyarakat, agar tidak anarkis. Apabila ada unsur separatisme dalam tindakan anarkis maka tidak bisa ditolerir lagi," ujar Satya, Jumat, (30/8/2019).
Menurutnya Panglima TNI harus mengerahkan pasukannya, apabila terbukti ada aksi separatis dalam unjuk rasa tersebut. Dugaan adanya aksi separatis, muncul setelah meninggalnya satu orang TNI dan dua orang warga sipil, dalam kerusuhan di Deiyai, Papua.
"Panglima TNI harus bisa mengerahkan pasukannya untuk segera mengatasi tindakan-tindakan tersebut dan jangan ragu-ragu. Karena menentang 4 konsensus besar Nasional kita yang meliputi: UUD 1945, Pancasila sebagai ideologi bangsa, NKRI dan Bhineka Tunggal ika," katanya.
Selain itu Satya minta TNI/Polri agar menjaga kantor-kantor strategis dari aksi kerusuhan. Karena selain merugikan, juga akan berdampak pada masyarakat Papua sendiri.
"Kita minta agar kantor-kantor strategis perlu pengamanan ketat hingga situasi kondusif," pungkasnya.
Sebelumnya, kerusuhan di Papua tidak kunjung mereda. Setelah kerusuhan pertama pecah di Manokwari, Sorong, Fak-fak, dan Deiyai, kini kerusuhan terjadi di Jayapura, ibu kota bumi Cendrawasih tersebut.
Kondisi bahkan masih mencekam hingga Jumat (30/8/2019) dini hari. Akibatnya, ribuan warga pilih mengungsi ke markas TNI.