Situasi kemudian kondusif, petugas Lapas bersama TNI dan Polri melakukan sweeping ke dalam blok untuk mengamankan barang-barang terlarang.
Baca: Utang Rp 10 M Tetap Menumpuk, AK Menyesal Telah Bunuh Suami dan Anak Tirinya
Baca: Masuk Starting XI Persib Vs PSS, Trio Asing Baru Maung Bandung Akan Debut
Baca: Ini Strategi Pemerintah untuk Perangi Pemalsuan Pestisida
Bengkel kerja yang berada dekat dengan masjid dan blok berhasil di bakar narapidana.
Sumber api diduga dari ban yang dibakar dan berasal dari dari Lapas.
Kerusuhan tersebut mengakibatkan ruang bengkel kerja terbakar, 4 orang narapidana melarikan diri, satu orang petuga pos atas mengalami patah tulang.
“Saat ini lapas dalam kondisi aman dan kondusif dengan jumlah 689 (enam ratus delapan puluh sembilan) narapidana,” ujarnya.
Kapolda Papua klaim kondusif
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengklaim situasi Papua khususnya Jayapura sudah kondusif, Jumat 30 Agustus, tepatnya sehari setelah kerusuhan saat warga Papua menggear aksi unjuk rasa menyikapi dugaan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.
“Secara umum situasi Jayapura kondusif, meski masih ada masyarakat yang tidak puas dan berjaga-jaga di areal tinggal mereka,” kata Kapolda melalui teleon selulernya.
Baca: TNI-Polri Evakuasi Pendemo via Laut, Paulus Waterpauw Imbau Warga Jayapura Tak Membalas
Kapolda meminta kepada warga untuk kembali tenang dan menahan diri dan jangan mudah terprovokasi.
“Kami siap mengamankan Papua dan serahkan kepada kepolisian,” tegas Kapolda.
Mengenai provokator dan pelaku kerusuhan, saat ini sedang diselidiki.
“Sedang kami selidiki, tim sedang bekerja mengungkapnya,” ujar Kapolda.
Menurut Kapolda, aksi unjuk rasa yang awalnya damai namun kemudian rusuh, sangat disayangkan karena disusupi provokator.
“Saya kira kita mau mengawal agar mereka unjuk rasa dengan damai. Tapi ada yang memprovokasi untuk merusak intansalasi pemerintah,
tempat usaha dan rumah warga. Ini yang kita sesali,” tegas Kapolda.