Sejak tahun 2007, Hajah Siti Habibah tinggal di Jakarta setelah lebih dari 40 tahun tinggal di Blitar, Jawa Timur.
Menurut SBY, ibunya lahir dari komunitas pesantren di Tremas, Pacitan.
"Sejak muda beliau adalah pengagum Bung Karno, bahkan ketika saya sering sowan kepada beliau di Blitar, beberapa kali kami berziarah di makam Proklamator Bung Karno, di Kota Blitar," terang SBY.
Meski demikian, pada suatu hari sang ibu mendapatkan sebuah surat.
SBY menuliskan, surat itu ditujukan ke ibunya sekitar 6 tahun sebelum dia menulis buku tersebut.
SBY mengungkapkan isi surat tersebut sungguh tidak pantas.
Bahkan, dia juga menyebutnya "tidak beradab."
Baca: Undang Wayang Kulit ke Istana Sudah Dilakukan Era Presiden Soekarno dan SBY
Termasuk bahasa yang digunakan juga sangat kasar.
"Isinya sungguh tidak pantas dan tidak "beradab". Di samping bahasanya sangat kasar, surat itu juga penuh dengan penghinaan dan penistaan, baik kepada saya maupun kepada beliau," tulis SBY.
SBY melanjutkan, surat itu juga disertai sumpah serapah, dan doa-doa yang sangat buruk kepada keluarganya.
"Karena begitu terganggunya perasaan beliau, ibunda saya sampai mengalami sakit berhari-hari," terang SBY.