Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade bersama Federasi Serikat PekerJa Industri Semen Indonesia, meminta pemerintah mencabut Permendag No 7 Tahun 2018 mengenai impor semem klinker dan semen.
Hal tersebut disampaikan Andre saat akan menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kantor KSP, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/9/2019).
"Hari ini mau melakukan audiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko), dalam rangka melaporkan praktik predatory pricing yang dilakukan semen Tiongkok," ujar Andre.
Baca: #MenggerakkanIndonesia Taman Bawah Laut, Upaya Pelestarian Ekosistem Laut Karimunjawa.
Baca: Giliran Somalia Ingin Tiru Sistem Manajemen Haji Indonesia
Baca: Pentagon Sukses Bikin Fans Histeris di Konser Pertama Mereka
Menurutnya, pertemuan dengan Moeldoko diharapkan pemerintah turun tangan dalam mengatasi persoalan industri semen nasional dan berharap ada langkah kongkrit ke depannya.
"Presiden melalui Kepala Staf Kepresidenan bisa mengambil langkah kongkrit, meminta Menteri Perdagangan mencabut Permendag Nomor 7 Tahun 2018," ujar Andre.
Andre menjelaskan, impor semen tidak perlu dilakukan karena produksi di tanah air surplus 35 juta ton per tahun dan tidak perlu pembangunan pabrik semen baru dari investor asal Tiongkok.
"Sampai 2030, Indonesia surplus semen. Sekali lagi, pembangunan pabrik semen baru tidak dibutuhkan bagi bangsa ini," ucap Andre.