Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menilai, pemerintah perlu meminta kepada Perwakilan Indonesia di luar negeri untuk berkomunikasi secara intens dengan pemerintah setempat terkait insiden yang terjadi di Papua.
Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan penjelaskan yang tepat mengenai kejadian yang sebenarnya terjadi dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan insiden di Papua.
"Tentu akan ada pihak-pihak dari luar negeri seperti Benny Wenda yang ingin memanfaatkan bahkan mengeksploitasi masyarakat di Papua agar terprovokasi untuk merdeka. Meski perlu diwaspadai apa yang dilakukan pihak-pihak luar, termasuk Benny Wenda, saya yakin negara-negara di dunia tidak akan mengakui kemerdekaan Papua," ujar Hikmahanto kepada Tribunnews.com, Senin (2/9/2019).
Dia yakin, terkait insiden yang terjadi di Papua, negara-negara di dunia, kecuali mungkin beberapa negara di Pasifik, akan tetap mengakui Papua sebagai bagian dari NKRI.
Baca: Sinopsis Drama India Ishq Mein Marjawan Episode 43, Senin (2/9/2019): Arohi Mencari Deep
Karena itu, dia meminta kepada Perwakilan Indonesia di luar negeri untuk berkomunikasi secara intens dengan pemerintah setempat terkait insiden yang terjadi di Papua.
Selain itu juga mengkomunikasikan upaya-upaya pemerintah untuk menyelesaikan insiden yang ada.
Selain juga, pemerintah perlu berkomunikasi ke media mancanegara. Termasuk Perwakilan di luar negeri untuk bicara dengan media setempat tentang apa yang terjadi di Papua dan upaya penanggulangannya.
"Terakhir, pemerintah perlu memberikan briefing kepada perwakilan dari berbagai negara yang ada di Jakarta terkait insiden di Papua dan penanggulangannya," jelasnya.
Baca: Ramalan Zodiak Senin 2 September 2019: Taurus Berhenti Lari dari Masalah, Cancer di Zona Nyaman
Keterlibatan Pihak Asing
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkap adanya keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan yang timbul di beberapa wilayah Papua, beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan informasi dari intelijen, Tito menyebut kelompok yang berupaya melakukan kerusuhan memiliki hubungan dengan pihak asing atau jaringan internasional.