TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka pembunuhan sadis Aulia Kesuma (AK) mengaku lega dan mengucap Alhamdulillah usai menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).
Aulia Kesuma, pelaku pembunuhan sadis, merasa lega karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, justru disita oleh bank guna melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.
Sebelum disita, Aulia Kesmua diketahui harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.
Pengakuan itu disampaikan Aulia dalam wawancara kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Baca: Aulia Kesuma Nangis Cerita Perdebatan dengan Pupung : Sebagai Suami Tanggung Jawabnya Apa
"Maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan alhamdulillah dalam hati.
Akhirnya, saya lepas dari utang yang benar-benar menghimpit saya, yakni Rp 200 juta per bulan," kata Aulia Kesuma disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.
Aulia Kesuma mengaku sempat merasa stres dan berencana bunuh diri karena harus membayar cicilan tersebut.
Ia memberanikan diri untuk meminta suaminya, Edi, menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus.
Nantinya, uang hasil penjualan rumah itu akan digunakan untuk membayar utang.
Kendati demikian, permintaan Aulia Kesuma itu ditolak oleh Edi.
Baca: Aulia Kesuma Sebut Tangisan Dana yang Membuatnya Mau Dinikahi Pupung : Tante Harus Jadi Ibu Aku
Atas penolakan tersebut, Aulia merasa sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan sadis terhadap suami dan anak tirinya pada Juli 2019.
Ia berharap, rumahnya dapat disita oleh bank setelah menghabisi nyawa Edi dan anak tirinya, Dana.
"Saya pikirannya waktu itu simpel (sederhana) saja. Dengan Pak Edi enggak ada (meninggal), Dana enggak ada, rumah itu bisa disita bank dan sisanya (uang) juga enggak banyak," ucapnya.
"Setelah itu, saya bisa hidup damai dengan Rena (anak Edi dan Aulia)," imbuh Aulia.