[PUPULER] Lokasi Cerita Horor KKN di Desa Penari | Video Viral Suami Pukul Istri di Depan Anak
TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer hari ini, Rabu 4 September 2019 yang layak menemani Anda pembaca setia Tribunnews.com siang ini:
1. Viral Cerita KKN di Desa Penari: Mbah Mijan Bicara soal Lokasi hingga Fakta Dosen Pengawas
Lebih dari sepekan viral di media sosial, cerita horor Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari masih menjadi perbincangan warganet.
Cerita ini awalnya diunggah oleh akun anonim SimpleMan di media sosial Twitter.
Setelah viral, SimpleMan sempat memberikan klarifikasi melalui channel YouTube Raditya Dika.
Paranormal Mbah Mijan juga memberi tanggapan soal cerita KKN di Desa Penari.
Berikut ini fakta dan tanggapan tentang cerita horor KKN di Desa Penari dirangkum Tribunnews.com, Rabu (4/9/2019): Baca Selengkapnya
2. VIDEO VIRAL Suami Brutal Pukuli Bertubi-tubi Istrinya yang Lagi Gendong Bayi: Jadi Tontonan Anaknya
Setelah viral pengorbanan seorang istri yang direkam suami oleh CCTV dan disebar melalui Facebook, kini satu lagi video viral tentang pasangan suami istri.
Namun, kali ini, video viral tersebut memperlihatkan kekejaman seorang suami yang begitu emosional meninju dan menempeleng istrinya secara bertubi-tubi.
Sang istri yang sedang menggendong bayi terlihat tetap tegar dan tak melepaskan bayi yang digendongnya, sambil menangkis pukulan dan tendangan suaminya.
Video ini diunggah oleh akun facebook bernama Muội Muội sekitar 2 pekan lalu namun masih banyak dikomentari netizen facebook.
Hingga Rabu (4/9/2019), video ini sudah ditonton 413.000an orang, lebih 1.700an tanggapan, 1.000an komentar, dan dibagikan oleh lebih 6.500an akun. Baca selengkapnya
3. Jokowi Heran soal Papua, Singgung Besaran DAU dan DAK
Berita terkini Papua, Presiden Jokowi heran mengapa ada perbedaan persepsi tentang dirinya dan pemerintah dalam hal penangan Papua.
Sementara, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan pemblokiran internet di Papua bakal dicabut mulai Kamis (5/9/2019).
Presiden Jokowi menyampaikan keheranannya soal beda persepsi tentang dirinya dan pemerintah dalam hal penanganan Papua.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Selasa (3/9/2019).
Jokowi menyatakan akan mencari tahu mengapa terdapat beda persepsi.
"Pendekatan Papua yang kita lakukan adalah dialog dan kesejahteraan, itu yang kita lakukan."
"Tetapi antara Jokowi dan Jakarta (pemerintah pusat) itu di lapangan persepsinya beda. Ini yang saya mau cari tahu kenapa bisa berbeda," ujar Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com. Baca Selengkapnya
4. Bicara Pemindahan Ibu Kota, Moeldoko Minta Amien Rais Jangan Tendensius
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko turut mengomentari pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais soal rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Pada Amien Rais, Moeldoko meminta agar dia tidak tendensius soal rencana pemerintah memindahkan ibu kota. Moeldoko juga membantah pemindahan ibu kota terkait dengan China.
"Enggaklah, (Amien Rais) jangan tendensius gitu," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Lebih lanjut, Moeldoko juga membantah saat ini pemerintah menunggu kajian dari China soal pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke dua wilayah di Kaltim, wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Mantan Panglima TNI ini menegaskan kajian sepenuhnya berada di tangan Bappenas. Seluruh rencana soal pemindahan ibu kota, dilakukan sesuai prosedur.
"Kami kan punya prosedur, prosuder yang kami milikin dong. Masa di luar prosuder, gimana sih? Prosedur kami punya Bappenas," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Amien Rais menuding pemerintahan sedang menunggu kajian pemerintah China untuk melakukan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais (TRIBUN/JEPRIMA)
Amien menyebut China ikut berperan dalam program pemindahan ibu kota negara Indonesia sebagai upaya mendominasi dunia.
"Sesungguhnya memindah Jakarta bukan karena menunggu studi Bappenas, tapi studi Beijing. Itu jelas sekali," kata Amien dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Baca Selengkapnya