TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris jaringan ISIS ternyata sudah terdeteksi keberadaannya di Papua sejak dua tahun silam.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan meski sudah terdeteksi sejak dua tahun lalu, kelompok tersebut baru aktif bergerak dalam setahun terakhir saja.
"Memang sudah terdeteksi kurang lebih sekitar dua tahun belakangan ini, cuma dia aktifnya kurang lebih satu tahun belakangan ini," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).
Ia menyebut keberadaan kelompok tersebut terdeteksi di sejumlah wilayah, seperti Jayapura, Wamena, Fakfak, Manokwari hingga Merauke.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut sejak adanya penangkapan dua terduga teroris di Manokwari pada 2017 lalu, kelompok itu mulai melakukan rekrutmen.
Selain itu, kata dia, mereka juga berusaha melakukan penguasaan wilayah dan berupaya melakukan aksi amaliyah kepada kepolisian.
Baca: Polri Benarkan Adanya Indikasi Jaringan ISIS di Papua
"Itu sel-selnya memang dia dalam arti kata masih melakukan rekrutmen, kemudian penguasaan wilayah, dan dia terus akan melakukan amaliyah dengan sasaran anggota kepolisian," ucapnya.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu menegaskan apabila kelompok teroris jaringan ISIS ini berbeda dengan kelompok separatis Papua seperti KKB. "Beda (dengan kelompok separatis Papua), beda haluan," tandasnya.