News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Polri Sebut Kerusuhan Papua Sengaja Dirancang Menjelang Sidang Umum PBB dan Hari Kemerdekaan Papua

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Papua tari Wasisi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengungkap aktor intelektual kerusuhan di Papua dan Papua Barat tak hanya mengincar perhatian forum internasional semata. 

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan aktor intelektual tersebut sudah mendesain agar kerusuhan terjadi hingga 1 Desember mendatang. 

"Kalau di dunia internasional dia mengambil setting Sidang Umum PBB. Kalau di dalam negeri, dia mengambil setting tetep mendesain kerusuhan ini sampai 1 Desember. Satu Desember kamu tahu kan, 1 Desember ada kegiatan apa?" ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Baca: Respons Anggota DPRD DKI Sikapi Pilihan Jakpro Soal Pemenang Tender Proyek Stadion BMW

Baca: Menkeu Sri Mulyani Berharap Masyarakat Mampu Ikut Urunan BPJS Kesehatan

Diketahui, 1 Desember merupakan hari yang diperingati sebagai hari kemerdekaan bagi Papua.

Hari kemerdekaan tersebut disepakati bertepatan dengan hari berdirinya Organisasi Papua Merdeka atau OPM.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut hal ini harus betul-betul diantisipasi oleh aparat keamanan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta tokoh agama secara komprehensif. 

"Kalau tidak itu settingannya itu akan digulirkan terus sama kelompok mereka," ucapnya. 

Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu menuturkan pihaknya akan mengusut kasus kerusuhan di Papua dan Papua Barat hingga tuntas.

Sehingga kejadian serupa tak akan terulang kembali. 

"Pak Kapolri sudah menegaskan akan mengungkap secara tuntas kerusuhan Papua karena ini juga sebagai trigger. Kalau tidak diungkap secara tuntas, akan terulang kembali kejadian-kejadian seperti ini," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri menduga aktor intelektual dibalik aksi kerusuhan di Papua dan Papua Barat mengincar perhatian dua agenda internasional.

Yakni sidang HAM di Jenewa, Swiss dan Sidang Umum PBB di New York.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan aktor intelektual berusaha agar kerusuhan di Bumi Cendrawasih mendapat perhatian tidak hanya dari dalam negeri, namun juga luar negeri. 

"Yang mendesain ini tidak hanya di dalam negeri tapi luar negeri juga. Karena targetnya mereka tetap agenda internasional menjadi perhatian dari kelompok tersebut. Tanggal 9 September akan dilaksanakan sidang HAM di Jenewa. Kemudian tanggal 23-24 September ada Sidang Umum PBB di New York," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini