32. “Cinta sejati itu memandang kelemahan lalu diubah menjadi sebuah kelebihan untuk selalu mencintai.”
33. "Ketika muda kita habisi dengan bermalas-malasan, maka tua juga akan malas-malasan, lalu tak terasa besok mati. Namun, kalau kita banyak belajar dan banyak analisis, maka saat tua kita menang."
34. “Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu hati di dalam hati, dan berjanji untuk tidak mengkhianati.”
35. “Ketika muda kita habisi dengan bermalas-malasan maka tua juga akan malas-malasan lalu tak terasa besok mati, namun kalau kita banyak belajar dan banyak analisis maka saat dia tua dia menang.”
36. "Pulang kadang lebih sulit daripada pergi, karena itulah pulang bisa sangat berarti.
Bagi yang sudah lama pergi merantau, pulang ialah puncak segala risau.
Karena kampung halaman selalu menunggu, kembalinya si anak yang sedang berguru.
Kampung halaman juga ingin berbenah, agar masa depannya bisa beranjak cerah.
Pulang kampung juga jangan hanya kembalinya badan dan kenangan, tapi juga pikiran yang membangkitkan kepedulian.
Agar tidak sekedar tempat bertemu, antara perantau dengan masa lalu.
Maka masa depanlah yang mesti dihidupkan, bagi yang hendak berbakti pada tanah kelahiran.
Sebab Indonesia tidak hanya Jawa dan Jakarta, agar nikmat merdeka bisa tersebar merata.
Mari pulang, marilah pulang.
Jangan lupakan tanah kelahiran. Jangan sampai kita makmur sendirian."
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)