Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menjadi salah satu tokoh yang turut melayat ke rumah duka Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Kamis (12/9).
Pasca melayat, Laode bercerita mengenai kenangannya bersama almarhum, terutama saat meresmikan Gedung Merah Putih KPK di Kuningan, Jakarta Selatan.
"Kebetulan saya dapat kebagian yang ngantar beliau jalan-jalan (keliling Gedung Merah Putih KPK), saya kebagian mendampingi Pak Habibie," ujar Laode, di rumah duka, di Jl Patra Kuningan VII, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Tatkala itu, ia mengajak Habibie melihat fasilitas lembaga antirasuah tersebut, seperti teknologi yang dapat merubah suara menjadi teks di ruang pemeriksaan.
Baca: PGN Raih 5 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia
Baca: Al Ghazali dan El Rumi Bagikan Momen Kenangan Masa Kecil Mereka Saat Bersama Eyang BJ Habibie
Baca: BRI Benahi Ekosistem di Gunung Semeru
Suami Ainun itu sempat mempertanyakan kualitas teknologi tersebut dalam menyerap bahasa Indonesia.
Laode pun menjelaskan bahwa alat itu memang belum dapat bekerja maksimal untuk menyerap bahasa Indonesia.
"Langsung dia nyambar gitu, (bilang) 'Memangnya voice to text bahasa Indonesia sudah ada sekarang?' Saya bilang, memang belum akurat, karena dia tahu persis voice to text yang bagus itu dari bahasa Inggris. Saya bilang, software-nya sedang disempurnakan oleh karena itu belum dipakai penuh," ceritanya.
Oleh karena pengalaman itu, Laode menilai almarhum memang sosok yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tinggi di bidang teknologi.
"Jadi betul-betul beliau sangat up to date dengan teknologi informasi," tandasnya.