Menjelang tengah malam, Sigit bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi cerita dengan Tribun.
Ia membenarkan testimoni Adri Subono itu. Ia menceritakan, sekira dua pekan sebelum wafat, BJ Habibie menyempatkan diri datang menjadi saksi dalam pernikahan putrinya yang bernama Nur Khoiriyah.
Ia terkejut karena mengetahui saat itu BJ Habibie masih dalam keadaan sakit.
“Saya dan keluarga sangat bangga soalnya bapak dari dulu sudah janji bahwa kalau anak saya akan menikah, akan menjadi saksi,” ungkap Sigit.
BJ Habibie menggunakan kursi roda datang ke lokasi pernikahan putri Sigit di Gedung Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Ia didampingi tim dokter, perawat dan anggota keluarga. Setelah prosesi akad nikah, BJ Habibie kembali ke RSPAD tempat dirinya dirawat.
Sigit mengungkapkan, saat Nur Khoriyah masih duduk di bangku SMA atau empat tahun lalu, BJ Habibie menyatakan janjinya bahwa ia ingin menjadi saksi pernikahan putrinya kelak kemudian hari.
Namun, ia pun sadar jika kondisi kesehatan BJ Habibie memburuk sekitar dua bulan terakhir.
Oleh karena itu, sejak jauh hari ia telah meminta BJ Habibie untuk mengurungkan niatnya menjadi saksi putrinya.
Ia meminta putra sulung BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, untuk menggantikan.
Kendati Ilham telah setuju, namun BJ Habibie bergeming dan menyatakan tetap ingin melaksanakan janji itu.
Sigit bersama istri dan putrinya tinggal bersama dengan keluarga BJ Habibir di rumah di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, sejak puluhan tahun lalu.
Sigit mengaku telah bekerja sebagai ART untuk keluarga BJ Habibie sejak 28 tahun lalu.
Sementara, istrinya lebih dulu bekerja di rumah BJ Habibe, yakni sejak 30 tahun lalu.