TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau titik panas (hotspot) di Sumatra dan Kalimantan.
Berdasar hasil pantauan BNPB hingga pukul 14:30 WIB hari ini Minggu (15/9/2019), hotspot dengan kategori tinggi (>=80%) terbanyak terdapat di Kalimantan Tengah sebanyak 433 titik.
Tak hanya Kalimantan Tengah, BNPB juga memantau terdapat hotspot kategori tinggi di berbagai wilayah di Kalimantan dan Sumatra.
"Pantauan hotspot kategori tinggi di Kalimantan adalah Kalimantan Barat 212 titik, Kalteng 433 titik, dan Kalsel 10 titik. Sedang di Sumatra adalah Riau 24 titik, Jambi 134 titik dan Sumatera Selatan 140 titik," ujar Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo, Minggu (15/9/2019).
Tak hanya memantau hotspot, BNPN juga memantau kualitas udara di berbagai wilayah di Kalimantan dan Surabaya.
Kualitas Udara Pekanbaru Sangat Tidak Sehat
Sampai pukul 13:00 WIB, kualitas udara di Palembang masuk dalam kategori sedang, Jambi masuk dalam kategori sedang, Pekanbaru sangat tidak sehat.
Sementara, kualitas udara Pontianak sangat tidak sehat, Sampit masuk dalam kategori berbahaya, Palangkaraya juga masuk dalam kategori berbahaya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengatakan dampak terparah akibat asap karhutla terhadap penerbangan berada di Kalimantan.
Menurutnya, kondisi di Sumatra sudah mulai membaik.
Baca: Kabut Asap Juga Bikin Sriwijaya Air Kalang Kabut, Pendaratan Sejumlah Pesawat Dialihkan
Baca: Kabut Asap Mulai Mengancam Penerbangan, Hari Ini Garuda Batalkan 12 Flight
Berdasarkan catatan Kemenhub, ada sejumlah bandara operasional yang ditutup akibat kabut asap.
Bandara-bandara tersebut antara lain bandara Kalimarau Berau, bandara Juwata Tarakan, bandara APT Pranoto Samarinda dan bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Reporter: Lidya Yuniartha
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ada 433 hotspot kategori tinggi di Kalimantan Tengah