Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram berupaya memberikan solusi bagi pemerintahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Masukan itu disampaikan melalui acara diskusi. Diskusi publik bertajuk "Kilas Balik Satu Tahun Zul-Rohmi" akan digelar di De-Lima Cafe, Jalan Bung Karno, Kota Mataram, NTB, pada Kamis (19/9/2019).
Budi Wawan, inisiator "Kilas Balik Satu Tahun Zul-Rohmi" mengatakan diskusi akan dihadiri lintas elemen, mulai dari pemerintah, politisi, aktivis, pengusaha, jurnalis, aktivis mahasiswa dan pemuda, tokoh masyarakat, dan profesional.
"Persoalan di NTB adalah perhatian kita bersama semua lapisan masyarakat, lintas kepentingan, suku, agama, dan golongan," kata dia, dalam keterangannya Senin (16/9/2019).
Baca: Tiket Pesawat Murah ke Phuket Thailand, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Baca: Syahrini Tutupi Kepala Pakai Serbet saat Makan Steak, Lihat Aksi Lebay Lainnya hingga Disindir Artis
Baca: Pengakuan Anang Hermansyah Mantap Jual Rumah Mewahnya dengan Ashanty di Cinere, Bantah Kabar Angker
Sementara itu, Muhammad Fihirudin, selaku inisiator lainnya menilai substansi diskusi akan memberi masukan dan tanggapan sejumlah program pemerintahan Zulkifliemansyah dan Sitti Rohmi Djalilah, sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur NTB.
Dia menilai, evaluasi dari eksternal dalam bentuk diskusi publik sangat penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan terbuka.
"Hasil diskusi diharapkan memberikan masukan tentang program-program yang sedang dan akan dilakukan Zul-Rohmi," ungkapnya.
Direktur M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto, menambahkan kinerja pemimpin menjadi titik sentral maju-mundur daerah yang dipimpin.
"Dia dituntut menginspirasi, menggerakan, dan memobilisasi sehingga dapat berjalan bersama mencapai tujuan."
Untuk diketahui, diskusi yang dimoderatori Hasan Masat, rencananya menghadirkan sejumlah narasumber seperti anggota DPRD NTB dari Fraksi PDIP Ruslan Turmuzy, Wakil Ketua DPRD NTB dari Fraksi Gerindra Mori Hanafi, Nurdin Ranggabarani Politisi PPP, Aktivis Prodem Wahidjan, Ketua DPD REI NTB Heri Susanto, Karo Humas Pemprov NTB Najamuddin Ami, dan Akademi Unram yang juga staf khusus Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Lalu Syaifudin.