"Yang kita bicarakan dari tadi sistem, kebanyakan akibat-akibat. Tapi tidak merujuk pada penyebab. Salah satu penyebabnya menurut saya kepemimpinan nasional ya," lanjut Fadli.
Menurut Fadli Zon, tindakan presiden kurang efektif.
"Ternyata presiden sendiri tidak efektif. Seharusnya presiden marah sekali selesai masalah. Ini marah berkali-kali tetapi kebakaran hutan jalan terus dan kebakaran hutannya kenapa," ujar Fadli lagi.
Fadli pun mengingatkan data dari BNPB soal penyebab kebakaran 99 persen dari ulah manusia.
"Dan setelah terbakar, dijadikan kebun. Jadi saya kira faktor kesengajaan sangat tinggi dalam hal ini. Karena itu menyelesaikan persoalan ini dari leadership-nya, kepimpinan nasional, di daerah sangat penting,"
"Mungkin pak Jokowi ini kurang efektif jangan terlalu sering marah-marah tapi tidak ada hasilnya, ini justru menunjukkan kepemimpinan yang lemah," jelas Fadli Zon.
Lebih lanjut Fadli Zon mengaitkan bencana Karhutla ini dengan pemindahan Ibu Kota.
"Ironi yang pertama adalah bencana asap ini terjadi di tengah pemerintah mau memindahkan Ibu Kota. Bagaimana kita mau memindahkan Ibu Kota mengatasi kebakaran hutan saja kita tidak bisa,"
"Dan bisa saja ibu kota baru nanti bisa terdampak asap, ini bisa menimbulkan masalah baru," ujar Fadli Zon.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Waspada Wilayah Kebakaran Hutan dan Kabut Asap di Sejumlah Wilayah Hari Ini
Fadli Zon juga meneruskan jika masalah lain adalah soal keputusan MA soal gugatan warga tahun 2015 yang tidak berlanjut.
Kemudian Fadli Zon juga menjelaskan jika kebakaran hutan ini justru berdampak pada polusi dan menyumbang global warming.
Hal ini mempengaruhi produk kelapa sawit milik Indonesia.
Terakhir, Fadli Zon kritik kefektifan presiden dan dibandingkan dengan masa pemerintahan Soeharto.
"Presiden harus efektif ya. Dulu di jaman Pak Harto, baru Pak Harto ngomomg gebuk saja itu langsung terjadi stabilisasi ada order. Ini marah berkali-kali tapi tidak efektif itu kasian, kasian negara ini dan rakyat yang terdampak ya. Masalah ini sangat serius karena sampai ada korban jiwa,"
"Tentu kita sangat berharap sangat mengapresiasi upaya-upaya para penegak hukum di Dirjen Gakkum KLHK, dan Kepolisian tetapi mungkin belum cukup," pungkas Fadli Zon.
Simak video selengkapnya!
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)