Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Dewan Majelis Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq meminta Komisioner KPK jilid V periode 2019-2023 mampu menjawab keraguan masyarakat soal pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"kita lebih berharap bahwa pimpinan KPK yang baru betul-betul menunjukan kelasnya di perode kelima KPK ini adalah KPK yang bisa membangun sistem pemerintahan yang betul-betul bebas dari korupsi jadi bukan hanya sekedar drama penangkapan," kata Maman Imanulhaq saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019).
Maman juga menilai, perlunya sinergitas antara KPK dengan penegak hukum lainnya seperti Kejaksaan dan Kepolisian dalam bentuk pencegahan korupsi.
Baca: ABI Research: Grab Kuasai Pasar Indonesia dan Vietnam
Baca: Imam Nahrawi Temui Jokowi, Serahkan Surat Pengunduran Diri sebagai Menpora
Lebih lanjut, Maman mendukung Presiden Joko Widodo dalam Revisi Undang-Undang KPK untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi.
"kita akan terus mendorong Pak Jokowi tetap menjadi pemimpin yang kita harapkan membangun Indonesia yang bebas dari korupsi dan good governance yang bagus bagi Indonesia yang bebas korupsi," ucapnya.
Sebelumnya, Komisi III DPR RI telah merampungkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper tes) terhadap 10 Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari 10 Capim KPK, Komisi III melakukan voting untuk menentukan 5 orang yang terpilih menjadi Komisioner KPK periode 2019-2023.
Adapun 5 Capim yang terpilih menjadi komisioner KPK yakni:
Alexander Marwata (Komisioner KPK), Firli Bahuri (Anggota Polri), Lili Pintauli Siregar (Advokat), Nawawi Pomolango (Hakim) dan Nurul Ghufron (Dosen).