TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap kabut asap yang mengganggu penerbangan akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akan reda sepenuhnya dalam waktu dua minggu ke depan.
Menurutnya, hingga Kamis (19/9/2019) kabut asap akibat karhutla masih mengganggu penerbangan di sejumlah kota di Kalimantan seperti Pontianak dan Palangkaraya.
“Kalau dilihat pemerintah sudah fokus dan Presiden sudah turun tangan, diharapkan dalam dua minggu ke depan sudah reda. Data terakhir di Pontianak dan Palangkaraya masih signifikan sehingga banyak penerbangan ‘delay’ dan bahkan dibatalkan,” ujar Budi Karya, Jumat (20/9/2019).
Budi Karya menegaskan untuk menyelesaikan masalah tersebut pemerintah maupun masyarakat Indonesia tak bisa bergantung sepenuhnya pada kemajuan teknologi.
Ia berharap ke depan, masyarakat sadar untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat sendiri dalam hal ini lalu lintas penerbangan.
“Yang bisa kita lakukan adalah menata diri bagaimana tidak membakar hutan. Kalau pemanduan dalam penerbangan kan memang ada, tapi dalam batas kepekatan asap tertentu harus ditutup demi keselamatan. Kalau ada teknologi yang melindungi bandara jika ada kabut asap akibat karhutla tentu mahal sekali,” pungkasnya.
Baca: Jokowi Minta Tiongkok Perbesar Impor CPO RI saat Bertemu Penasihat Presiden Xi Jinping
Baca: DP Rumah dan Kendaraan Turun, Bunga Kredit Bank Kapan?