Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemanfaatan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan secara efektif sejak Juli 2019 pada sejumlah daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kini mulai menunjukkan hasil.
Sejumlah wilayah di Riau telah turun hujan, begitu pula Provinsi Kalimantan Tengah.
Kedua provinsi itu memang tengah dilanda karhutla terparah karena menyebabkan kabut asap dan sebaran kabutnya hingga mencapai negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia.
Tribunnews menghubungi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza untuk mengetahui informasi terkini mengenai penanganan karhutla tersebut.
Melalui sambungan telepon, ia mengatakan bahwa di Provinsi Riau BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), telah mengoptimalkan operasi TMC.
Hingga akhirnya di provinsi itu turun hujan pada beberapa hari yang lalu.
Perlu diketahui, dalam pengoperasian TMC ini, BPPT juga bersinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Alhamdulillah (di Riau) sudah hujan ya, jadi hasil operasi hujan buatan selama ini intensitasnya udah meningkat tanggal 17, 18 dan tanggal 19 (September)," ujar Hammam, eksklusif kepada Tribunnews, Jumat (20/9/2019) malam.
Di Provinsi Riau, operasi TMC pun berhasil menghasilkan hujan yang turun pada dua wilayah.
"Itu sudah menghasilkan hujan di Riau, di daerah Dumai sama Rokan Hilir," kata Hammam Riza.
Baca: Tak Hanya Dikenakan Pasal Kelalaian, Tersangka Korporasi Karhutla Bisa Dijerat Pasal Berlapis
Sementara itu, operasi TMC yang dilakukan di provinsi lainnya yakni Kalimantan Tengah (Kalteng) baru saja menghasilkan hujan.
Hammam menjelaskan hujan tersebut turun pada Jumat sore, seperti yang ia sampaikan usai melihat video serta testimoni yang disampaikan Kepala BNPB Doni Monardo yang tengah berada di Palangkaraya.
"Sedangkan di Kalimantan Tengah di Palangkaraya (kemarin) sore itu ada video testimoni dari Kepala BNPB sendiri yang hadir di sana, itu sudah hujan," jelas Hammam.
Mantan Deputi bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu bersyukur bahwa upaya penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl) yang dilakukan melalui proses operasi TMC mulai menunjukkan hasil positif.
"Jadi hasil daripada penyemaian awan dengan menggunakan NaCl yaitu garam itu sudah menunjukkan beberapa hasil ya alhamdulillah," kata Hammam.
Pada kesempatan lainnya, Kepala BNPB Doni Monardo memang sempat mengatakan bahwa di Kalimantan Tengah sedang turun hujan.
Baca: Taufiq Husen Selamat Saat Anggota KKB Baku Tembak dengan Polisi: Saya Hanya Penebang Kayu
Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui sebuah video, saat dirinya berada dalam sebuah mobil bersama Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, melintasi jalan di kota Palangkaraya yang diguyur hujan cukup deras.
"Bersama dengan Bapak Gubernur Kalimantan Tengah, jam 16.32 (WITA) kota Palangkaraya telah turun hujan, alhamdulillah," kata Doni.
Doni berharap agar operasi TMC ini juga menghasilkan hujan pada seluruh wilayah yang terdampak karhutla.
"Mudah-mudahan hujan semakin banyak, melebar ke seluruh daerah, alhamdulillah," jelas Doni.
Hingga saat ini, BPPT bekerjasama dengan BNPB dan BMKG terus mengoptimalkan operasi TMC yang tidak hanya mencakup provinsi Riau saja, namun juga beberapa wilayah terdampak karhutla lainnya di tanah air, seperti sejumlah provinsi di Kalimantan.