Terduga teroris yang pertama ditangkap adalah SN di Tambun, Bekasi, pada pukul 05.35 WIB.
Kemudian penangkapan terhadap AZ di Tambun Selatan, Bekasi.
Selanjutnya, terduga teroris yang ditangkap berinisial H dan IG pada pukul 06.05 WIB, di Tambun Selatan, Bekasi.
Lalu terduga teroris AR di Tambun Utara, Bekasi yang ditangkap pada pukul 07.05 WIB.
Sementara istri dari AR yakni S juga dibawa dalam penangkapan tersebut.
Penangkapan terhadap terduga teroris lainnya juga dilakukan terhadap AS di Bekasi Utara.
Berikutnya, terduga lainnya yakni MA yang ditangkap di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, pada 08.30 WIB.
Terduga terakhir yang ditangkap Densus 88 adalah I yang dibekuk di kawasan Jakarta Barat.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo menegaskan bahwa para terduga saling terkoneksi dan berada dalam satu jaringan teroris.
"Semua terduga yang diamankan ini mereka masih satu jaringan dan terkoneksi semuanya," kata Dedi.
Dedi menyebut terduga terakhir yakni I yang ditangkap di Jakarta Barat memiliki hubungan dengan JAD Bogor.
Sementara itu, Densus 88 berhasil menyita bahan bom yang memiliki kekuatan daya ledak tinggi atau 'high explosive' dari terduga teroris yang ditangkap di Cilincing, Jakarta Utara.
Temuan bahan bom itu pun cukup banyak, dan terdapat pula senjata tajam dan senjata api yang turut diamankan.
"Di Cilincing ini yang disita adalah bahan-bahan bom high expolosive, cukup banyak ini," kata Dedi.
Ia menambahkan, perakitan bom high explosive itu pun telah direncanakan.
Para terduga teroris yang ditangkap Densus 88 ini, kata Dedi, telah merencanakan untuk menargetkan markas polisi serta anggota kepolisian dalam aksi amaliah.
"Dan ini sudah direncanakan untik dirakit dan dilakukan nanti, akan dilakukan pada saat amaliah," pungkas Dedi.