Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan (KLHK) memastikan ada penurunan titik panas atau hotspot di sejumlah wilayah yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Banyak progres yang terjadi dalam seminggu ini. Dari 2.033 hotspot menjadi 1.352 hari ini" ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B Panjaitan, Selasa (24/09/2019).
Raffles mengatakan, hujan yang turun di sejumlah daerah menurunkan titik panas.
Selain membuat hujan buatan, sejumlah upaya juga dilakukan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Kami juga menggunakan water pumping. Penegakan hukum juga dilakukan baik pada perorangan maupun stakeholder agar ada efek jera," ujar Raffles.
Kedepannya ada langkah terpadu dan sistematis yang dilakukan mulai dari desa-desa.
"Harus ada perubahan perilaku. Aktornya ya mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah (Pemda), sektor swasta, masyarakat dari tingkat bawah" ujarnya.
Peran Pemda dinilai penting untuk mengawasi dan menangani peluang membuka lahan oleh korporasi maupun masyarakat.
"Pemda harus bisa menghitung rakyatnya berapa, luas areanya dan lahannya digunakan untuk kebutuhan apa?" ujarnya.
Pemerintah tidak diam dalam menghadapi karhutla.
Sejak 2016 telah dilakukan upaya patroli di 1461 desa.
Masyarakat diberikan pengarahan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Jangan mau rakyat dibayar untuk membakar oleh oknum. Pemerintah akan memberi dukungan atau insentif sehingga masyarakat tidak membakar lagi" ujarnya.