Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia Khusus Pemindahan ibu kota kembali menggelar rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Setelah menggelar rapat dengan Pemprov Jakarta, Bappenas, Kementerian Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada Rabu kemarin, kini Pansus rapat bersama jajaran TNI,Polri, Kementerian PAN/RB, Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian pertahanan.
Dalam rapat tersebut TNI berencana memindahkan markas besar (Mabes) nya ke Kalimantan Timur.
Adapun lokasinya yakni di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Instansi militer termasuk rencana pemindahan Mabes TNI beserta jajarannya berada di wilayah kutai Kartanegara. Rencanannya kita 117 KM dari wilayah ibu kota nantinya," kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Joni Supriyanto.
Baca: Jokowi Petimbangkan Terbitkan Perppu KPK Setelah Dapat Masukan Dari Banyak Tokoh
Pemindahan Mabes TNI tersebut menurut Joni sudah melalui sejumlah kajian.
Salah satunya yakni potensi ancaman terhadap ibu kota karena lokasinya berdekatan dengan negara lain.
Di darat dan laut berbatasan dengan Malaysia, sementara ruang udara berdekatan dengan Filipina san Singapura.
"Mendekati flight region Manila dan Singapura, kemudian kekuatan militer negara tetangga Malaysia, Australia, Brunei, Cina, dan US (Amerika Serikat)," katanya.
Baca: Anji hingga Gading Marten Dukung Atta Halilintar Lawan Bebby Fey, Boy William: Sikat Bro
Ia menambahkan selain Mabes TNI, sejumlah pangkalan serta infrastruktur militer juga akan dibangun di Kalimantan Timur. Mulai dari pangkalan udara, hingga penangkal serangan udara.
"Lalu yang harus menjadi perhatian adalah adanya airborne identificationzone, Flight area, Probihibited area (area terlarang), area terbatas. Kemudia sesi pertama yakni pertahanan penangkal serangan rudal dan roket, dan lainnya," katanya.
Permintaan Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti Rapat Panitia Khusus (Pansus) pemindahan ibu kota di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2019).