TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Seluruh pendukung Presiden Jokowi dan Wakil Presiden terpilih Kiai Maruf Amin dari berbagai unsur akan menggelar acara menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden, 19 Oktober mendatang.
Ketua Umum Ormas Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan persiapan dilakukan setelah sejumlah pemimpin kelompok pendukung atau relawan bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka , Jumat sore (27/9/2019).
"Teknisnya sedang diatur. Tapi antusiasme tinggi. Jutaan pendukung Jokowi siap hadir," kata Budi Arie Setiadi kepada pers pada Sabtu (28/9/2019).
Kemarin, seluruh pendukung bertemu Presiden di Istana.
Baca: Benny Wenda Diusir dari Ruang Sidang Umum PBB, Nyelinap lewat Utusan Vanuatu: Kesaksian Delegasi RI
Mereka yang hadir di antaranya Kris Budiharjo, Andi Gani Nena Wea, Dedi Mawardi, Budi Arie Setiadi, Mustar, dan beberapa tokoh lainnya.
Tokoh-tokoh pendukung tersebut melakukan petemuan secara tertutup dengan Jokowi untuk memberikan dukungan terhadap keputusan yang diambil Presiden.
Ditemui usai pertemuan, Andi menolak berkomentar banyak. Andi Gani menegaskan pertemuan dengan Presiden Jokowi hanya silaturahmi.
"Intinya silaturahmi dan kami menyampaikan dukungan penuh kepada Presiden Jokowi dalam mengambil keputusan apapun untuk kebaikan negeri ini," kata Andi.
Budi Arie memastikan kembali, tidak ada acara hura-hura apalagi di sejumlah daerah sedang dilanda musibah.
Baca: Ini Pihak yang Disebut Mahfud MD Merayu Jokowi untuk Terima Usul Perppu UU KPK: Rasional Saja
Budi mencontohkan, seperti asap akibat kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Namun, ia memastikan kemenangan mandat rakyat harus disyukuri dan dijaga.
Baca: Ngaku untuk Selamatkan NKRI, Taufik Bawa Keluarga Ikut Aksi Mujahid 212 di Bundaran HI
Presiden Jokowi lanjutnya, sudah mengusulkan dan meminta tanggal pelantikan dimajukan sehari menjadi Sabtu, 19 Oktober 2019.
Menurut jadwal KPU pelantikan digelar 20 Oktober.
Budi Arie tidak membantah masih ada kekhawatiran masyarakat mengenai gangguan dari penumpang gelap demokrasi.
Menyampaikan aspirasi termasuk berupa unjuk rasa sangat dihargai.
Baca: Tes Kepribadian: Tangan Mengungkap Lebih Banyak soal Kepribadian, Perhatikan Setiap Detailnya
Tapi ketidakjujuran dan motif politik destruktif yang harus diwaspadai.
Budi Arie menyatakan pelantikan bukan hanya persoalan Jokowi-Kiai Maruf Amin, melainkan lebih pada menghormati agenda kenegaraan hasil penyerahan mandat rakyat melalui Pemilu 2019.
Oleh karena itu jangan ada yang coba-coba mengganggu apalagi membatalkannya.
Baca: Polisi Tetapkan 12 Pelajar & 24 Mahasiswa Tersangka Kerusuhan Demo di DPR, Dituding Serang Petugas
"Setiap manusia memiliki batas kesabaran. Mari kita sambut pelantikan presiden dan wakil presiden, Jokowi-Kiai Maruf Amin dengan penuh suka cita dan harapan yang positif," mantan aktivis UI 1998 ini menegaskan.