TRIBUNNEWS.COM - Pierre Tendean merupakan Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Kepergian Pierre Tendean meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Kala itu, jenazah para Pahlawan Revolusi diangkat dari sumur di Lubang Buaya dan dibersihkan.
Kemudian dikirim ke Rumah Sakit Gatot Subroto untuk selanjutnya disemayamkan di Markas Besar Angkatan Darat di Jalan Merdeka Utara.
Pada 5 Oktober 1965, pemerintah mengirimkan pesawat untuk menjemput keluarga Pierre Tendean di Semarang.
Ketika melihat peti jenazah Pierre Tendean, sang ibu menangis dan meratap, "Pierre, Pierre, mijn jongen, wat is er met jou gebeurd (Pierre, Pierre, anakku, apa yang terjadi denganmu)."
Ibu Pierre Tendean bernama Maria Elizabet Cornet atau yang dikenal juga dengan nama Cornet ME.
Setelah meninggalnya Pierre Tendean, kesehatan Maria Elizabet Cornet semakin menurun.
Berdasarkan pemeriksaan medis, Elizabet Cornet diketahui menderita kanker.
Saat itu, Elizabet juga tidak bisa menerima kenyataan terkait kepergian Pierre Tendean.