TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa pelajar berseragam mulai melakukan aksi di belakang Gedung DPR, Jalan Tentara Pelajar, Senin (30/9/2019) pukul 15.05.
Massa berkumpul sambil berteriak menyanyikan yel-yel di sekitar Stasiun Palmerah.
"Dua lima jigo, dua lima jigo. DPR bego!" demikian teriak para pelajar ini.
Pantauan Kompas.com, para pelajar ini berangsur-angsur mulai menyesaki Jalan Tentara Pelajar sejak setengah jam lalu. Mereka datang dari arah Slipi berjalan kaki menuju belakang DPR.
Beberapa di antaranya tampak membawa bendera merah putih. Tak terlihat pasti asal sekolah mereka.
Baca: Kiai di Madura Digigit Ular Jadi Viral, Muncul Bintik Hitam, Rumah Sakit Tak Berani Keluarkan Racun
Baca: Kiai di Madura Digigit Ular Jadi Viral, Muncul Bintik Hitam, Rumah Sakit Tak Berani Keluarkan Racun
Baca: Setelah Rekomendasi Berhenti Operasi, Direksi Sriwijaya Air Mengundurkan Diri
Sementara aparat kepolisian awalnya berjaga sekitar 50 meter dari kerumunan massa, tepatnya di ujung Jalan Gelora, Jakarta Pusat.
Namun, secara perlahan para pelajar semakin mendekati polisi hingga berhadap-hadapan.
Ada pemandangan berbeda dari barikade yang dibuat polisi kali ini. Jika pada aksi sebelumnya polisi yang berada di baris terdepan barikade adalah personel Brimob, kali ini baris terdepan diisi oleh personel Sabhara.
Sementara personel Brimob berada di lapis kedua.
Massa berusaha rusak pagar
Aksi unjuk rasa menolak RKUHP dan revisi UU KPK di sekitar kawasan Gedung DPR RI kian memanas, Senin (30/9/2019).
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi sekira pukul 15.10 WIB, kawat berduri yang berada di depan Restoran Pulau Dua, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai dirusak massa.
Mereka tampak merusak kawat berduri itu menggunakan water barrier berkelir oranye.
Tak hanya melempar water barrier ke arah kawat berduri, mereka juga tampak menarik paksa kawat berduri pembatas itu.