TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata Nurainingsih tampak sembab. Sesekali dirinya menatap pintu depan kantor Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.
Dirinya menantikan anaknya Nur Hidayat (23) yang ditangkap oleh pihak kepolisian saat kerusuhan pasca demonstrasi di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2019) tadi malam.
Perempuan yang akrab disapa Nunung tersebut sampai tidak nafsu makan ketika mendengar anaknya ditangkap. Perasaannya berkecamuk.
Dirinya mendapat kabar Hidayat ditangkap dari orang tua teman anaknya yang ikut diamankan oleh pihak kepolisian.
Padahal Nunung tidak mengetahui anaknya ikut dalam demonstrasi di depan Gedung DPR.
"Ya amburadul lah. Saya dari semalam belum makan. Dia sudah tidak punya bapak. Lemas banget ya Allah," ujar Nunung di Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Baca: Petugas Gabungan Bersihkan Sisa Gas Air Mata di Palmerah
Selama perjalanan dari rumahnya di Pamulang, Tangerang Selatan menuju Polda Metro Jaya, Nunung mengaku lemas dan hanya teringat oleh Hidayat.
Hidayat merupakan anak bungsu dan telah ditinggal oleh ayahnya yang meninggal dunia.
Setelah menunggu selama lima jam, penantian Nunung akhirnya terbayar setelah Hidayat dikeluarkan pada pukul 13.00 WIB. Nunung yang menunggu sejak pukul 08.00 WIB.
Tangis Nunung pecah kala melihat sosok anaknya keluar dari pintu Direktorat Sabhara.
Hidayat yang bertelanjang dada dan mengenakan celana abu-abu keluar setelah namanya dipanggil anggota polisi.
Nunung langsung memeluk erat Hidayat dan menciuminya. Sambil bercucuran air mata, Nunung terus melafalkan doa tanda syukur.
Hidayat sendiri mengaku tidak ikut saat bentrok dengan pihak kepolisian. Namun dirinya tidak membantah jika ikut dalam aksi mahasiswa.
"Kalau lempar-lemparan gitu saya tidak ikut, kalo orasinya saya ikut," ujar Hidayat.
Saat bentrokan antara polisi dan massaz Hidayat mengaku telah menjauh dari kerumunan. Dirinya rencananya ingin ke Senayan City untuk mengambil sepeda motor miliknya.
Namun saat melintas di depan Polda Metro Jaya, Hidayat langsung diringkus oleh pihak kepolisian. Saat itu, massa bentrok dengan petugas di simpang Semanggi.
"Di sini persis depan ini (Polda Metro), mau pulang. Tiba-tiba diamanin. Niatnya mau ke arah Senayan City, taruh motor disana. Baru sampai sini sudah diringkus," ujar Hidayat.
Seperti diketahui, demonstrasi mahasiswa dan pelajar di Gedung DPR berujung ricuh di sejumlah titik. Kericuhan baru mereda pada tengah malam.
Sekitar 519 orang diamankan oleh pihak Polda Metro Jaya dan Polres jajarannya.