TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu bersama mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka Muzakir Manaf, Staf Khusus Presiden untuk urusan Papua Lenis Kogoya, sejumlah tokoh adat dan pemuka agama mendeklarasikan perdamaian dan kesiapan bela negara di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat pada Rabu (2/10/2019).
Hal tersebut dilakukan pada Acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Agama dan Adat dengan tema "Jaga Bhineka Tunggal Ika, Siap Bela Negara, Indonesia Rumah Kita" yang digelar oleh Forum Rekat (Rekonsiliasi Masyarakat).
Dalam acara tersebut, ia dan sejumlah Pemuka Agama dan juga Tokoh Adat kembali mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila dan menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Baca: Bukan Sekadar Jadi Pimpinan, Gerindra Ajukan Ahmad Muzani Jadi Ketua MPR Periode 2019-2024
"Perkecil perbedaan dan perbesar persamaan, Kita semua bersaudara satu bangsa, satu tanah air, satu negara dan satu tujuan," kata Ryamizard.
Ia menegaskan, bahwa persatuan rakyat adalah sumber pertahanan terkuat.
Oleh karenanya, menurutnya Pancasila sebagai alat pemersatu hendaknya dijadikan etos bangsa dan media untuk merajut kembali persatuan bangsa dan mengeratkan hubungan antar agama dan antar etnis di tengah gencarnya pengaruh budaya dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa.
"Sehingga, meski Indonesia memiliki keragaman etnik, agama, dan keyakinan, budaya dan tradisi, serta bahasa, tetaplah “Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia” dalam bingkai NKRI yang kokoh," kata Ryamizard.
Menurutnya, Pancasila sebagai sebuah ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia, semestinya harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi landasan nilai dan prinsip yang terus mengalir bagi setiap generasi penerus bangsa.