TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR – Jayanti Mandasari (JM), wanita yang ditemukan tewas di dalam karung di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memiliki kisah cinta yang unik dengan suami sirinya, Sersan Novri.
Benih-benih cinta Jayanti dan anggota TNI itu mulai tumbuh ketika usia remaja. Namun, keduanya sempat berpisah karena korban menikah dengan pria lain.
Sementara Novri meninggalkan kampung halaman karena tugas di daerah lain. Cinta mereka kembali terpaut setelah korban menjanda.
Sementara Novri mengaku sudah berpisah degan istri keduanya. Sejak itu Novri diketahui intens mendekati korban hingga keduanya menikah secara siri dua tahun lalu.
Tak Ada Restu Keluarga
Sejak awal Jayanti sebetulnya tak mendapat restu keluarga untuk menikahi Novri.
Namun, karena alasan Novri sudah cerai dengan istri keduanya, begitupun dengan istri pertanya sudah lama meninggal, keduanya pun sepakat menikah.
“Sebetulnya sejak awal saya tidak merestui dia menikah, tapi ya begitulah karena hubungannya sudah sangat dekat dan Yanti mengatakan dirnya tak mungkin lagi dipisahkan denga Novri," ujar ibu Jayanti, Upo, saat ditemui di kediamannya, Rabu (9/10/2019).
"Makanya ketika itu ia menikah. Tapi saya bilang 'nanti kalau ada masalahmu jangan mengeluh ke keluarga',” imbuh Upo.
Sejak itulah Jayanti yang dikenal sebagai sosok perempuan ulet dan sabar ini menelan segala pil pahit hubungan rumah tangga.
Korban KDRT dan Suami Desersi
Selama hampir dua tahun lebih menikah dengan Novri, keluarga mengaku hubungan rumah tangga keduanya sarat dengan konflik rumah tangga hingga berbuntut KDRT.
Upo mengatakan, selama menikah dengan suaminya, Jayanti berkali-kali mendapati anaknya jadi korban KDRT.
Beberapa kali ia menemukan wajah anaknya lebam dan memar karena mendapat perlakuan kasar.
Namun, korban sengaja menutupi wajahnya yang lebam dengan cadar agar tidak tampak di keluarga.
Upo mengenal sosok jayanti sebagai istri yang sangat menyayangi Novri. Saat novri mengalami patah kaki karena kecelakaan, selama hampir satu tahun lebih Jayanti yang menjadi tulang punggung mengurus dan memapah suaminya hingga sembuh.
Ia rela berutang ke tetangga atau rentenir demi membiayai sang suami yang tak mendapat gaji apa pun dari institusinya karena desersi.
Sejak itulah korban diketahui keluarganya utang ke sana kemari demi biaya hidup dan kesembuhan sang suami yang mengalami patah kaki.
Jayanti dengan telaten merawat Novri bahkan memandikannya.
Baca: Soal Revisi UU KPK, Pengamat: Jokowi Ngikuti Maunya Parpol atau Maunya Rakyat?
“Dia itu sangat sayang suaminya. Bayangkan ia tidak hanya menyuapi, bahkan mengurus mandinya seperti melayani anaknya sediri."
"Beberapa hari sebelum ditemukan tewas masih sempat mengangkat air untuk mandi suaminya di kamar karena sumur kekeringan,” ujar Upo.
Pria Pencemburu
Masih menurut Upo, suami Jayanti itu sangat pencemburu over protektif.
Setiap kali istrinya keluar rumah, Novri memberi jam waktu untuk pulang ke rumah. Saat pulang terlambat, Jayanti kerap mendapat kekerasan sang suami.
Upo mengaku baru tahu anaknya mendapat kekerasan setelah wajah anaknya bengkak karena bekas penganiayaan. Novri juga dikenal sebagai sosok suami yang tempramen dan ringan tangan.
Baca: Cerita Aksi Heroik Sopir Truk Colt Diesel Kejar dan Tabrak Mobil Perampok Hingga Hantam GT Balaraja
Ia kerap menuduh istrinya macam-macam hingga korban kerap kali mendapat perlakuan kekerasan fisik.
Namun, Jayanti tak pernah mengadu ke keluarga meski sanak keluarga termasuk adik-adik nya tahu saat dua pasangan suami istri ini terlibat cekcok hingga berbuntut KDRT.
Sedangkan Upo, begitu terpukul atas kematian anaknya. Keluarga berharap pelaku yang tewaskan Jayanti bisa ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal.
Sebelumnya, Jayanti ditemukan tewas dalam karung, Novri menghilang. Namun, Novri akhirnya kembali untuk menyerahkan diri.
Hingga kini polisi dan TNI masih menyelidiki keterlibatan Novri dalam kasus kematian Jayanti.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sepenggal Kisah Cinta Anggota TNI dan Istrinya yang Ditemukan Tewas Dalam Karung...
Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi