Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Mulyadi, Ketua Rukun Tetangga tempat tinggal Syahril Alamsyah (31) mengaku tak tahu menahu soal pernikahan Syahril dengan Fitri Andriana (21).
Syahril Alamsyah merupakan pelaku penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
Baca: Wiranto Kena Musibah Ditikam, Mengapa Respon Sebagian Masyarakat Justru Terkesan Senang
Mulyadi mengatakan Syahril Alamsyah telah mengontrak di RT 004, RW 001, Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten, selama delapan bulan, sejak Februari 2019 lalu.
"Mengontrak bersama anaknya, perempuan berusia 12-13 tahun, itu pas pertama masuk," tutur Mulyadi di kawasan Kampung Sawah, Jumat (11/10/2019).
Namun, pada enam bulan setelah mengontrak pada sekira bulan Agustus 2019, Syahril Alamsyah diketahui menikah dengan Fitri.
Mereka melangsungkan pernikahan di Bogor.
Barulah mereka tinggal bertiga, yakni Syahril, Fitri, dan seorang anak perempuan Syahril Alamsyah dari hasil pernikahan sebelumnya.
"Sempat minta izin menikah di Bogor, pas balik ke sini bawa istri bercadar," ucap Mulyadi.
Syahril Alamsyah atau Abu Rara ini dikenal tak suka bergaul dengan tetangga di lingkungan sekitar.
Bahkan, aktivitas saat ke luar rumah, menurut Mulyadi, Syahril Alamsyah hanya untuk beli makanan dan buang sampah.
"Dia jarang gaul. Kalau keluar cuma beli makan dan buang sampah," sambungnya.
Sepengetahuan Mulyadi, Syahril Alamsyah dan Fitri hanya berjualan pulsa.
Sehingga tak ada gerak-gerik yang mencurigakan.
"Saya cukup kaget ya," katanya begitu mendengar Syahril dan Fitri, merupakan pelalu penusukan terhadap Wiranto, kemarin.
Sebelumnya, Wiranto ditusuk ketika turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang.
Wiranto ditusuk dengan pisau saat hendak kembali ke Jakarta setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar.
Baca: Kata Sekjen Demokrat Soal Pertemuan Jokowi dengan SBY
Wiranto diserang Syahril, seorang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Wiranto luka di bagian perut dan kini tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat.
Kondisi Kapolsek Menes membaik
Kondisi Kapolsek Menes, Kompol Daryanto mulai membaik.
Ia sudah bisa berkomunikasi lancar, dan bisa bangun dari tempat tidurnya saat dirawat di Kamar 4018 Rumah Sakit Sari Asih, Kota Serang, Banten, Jumat (11/10/2019) pagi.
Baca: Luhut: Kondisi Pak Wiranto Bagus, Semangatnya Bagus
Daryanto mengenakan baju pasien warna hijau muda saat ditemui oleh Direktur Utama Rumah Sakit Sari Asih Serang Yamin Setiawan dan Humas Agus Ramdhani.
Daryanto juga dibesuk oleh istri Kapolda Banten, sekaligus Ketua Bhayangkari Daerah Banten Niken Tomsi Thohir.
Mereka membesuk Daryanto sekira pukul 10.00 WIB.
Saat itu Daryanto didampingi oleh istri tercinta di Kamar 4018.
Daryanto pun terlihat sudah bisa berkomunikasi dan bangun dari ranjang tempatnya dirawat, setelah dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang ke RS Sari Asih.
Masih ada perban di bagian dada Daryanto.
Pantauan di lokasi, mereka membicarakan mengenai kondisi saat ini Daryanto, setelah kena tusukan oleh Fitri Andriana (21) di bagian punggung dan dada di Alun-Alun Menes.
"Alhamdulillah sudah membaik, hanya masih jendol-jendol saja," ujar Daryanto saat berbincang bersama Dirut dan Humas RS Sari Asih Serang, Banten, Jumat (11/10/2019).
Peristiwa penusukan di Alun-Alun Menes kemarin membuat empat orang mengalami luka.
Yakni, Menkopolhukam Wiranto, ajudan Danrem 064 Maulana Yusuf, Kapolsek Menes Kompol Daryanto, serta pengurus Mathlaul Anwar Fuad Syauqi.
"Ada empat yang terkena," kata Daryanto di sela perbincangan.
Sampai berita ini diturunkan, Daryanto masih enggan diwawancara.
Ia menolak memberi keterangan kepada awak media karena masih dalam tahap pemulihan, pasca penyerangan.
"Mohon maaf, saya butuh istirahat," tutur Daryanto kepada Tribun Network.
Di depan tempat Daryanto dirawat, dijaga oleh dua anggota kepolisian.
Saat ini, Daryanto dalam kondisi semakin membaik.
Namun, boleh tidaknya pulang dari rumah sakit masih menunggu keputusan dokter yang bertugas.
"Karena sudah ada penanganan pertama di RSUD," kata Humas RS Sari Asih Agus kepada Tribun Network.
Agus berujar, keputusan Daryanto boleh pulang ada di tangan dokter yang merawat.
"Kondisinya sudah mulai membaik. Tapi keputusan boleh pulang masih menunggu sampai dokter yang megang menyatakan sudah boleh pulang," sambungnya.
Sebelumnya, Wiranto ditusuk ketika turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang.
Wiranto ditusuk dengan pisau saat hendak kembali ke Jakarta setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar.
Baca: Instruksi Jokowi kepada Kapolri agar Kasus Penusukan Wiranto Tak Terulang Lagi
Wiranto diserang Syahril, seorang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Wiranto luka di bagian perut dan kini tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat.