TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan prihatin atas penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten.
Megawati turut mengecam aksi penyerangan tersebut.
"Saya prihatin mendengar kabar peristiwa penyerangan terhadap Pak Wiranto. Saya mengecam aksi penyerangan tersebut. Saya berharap aparat kepolisian bisa menyelidiki motivasi pelaku melakukan penyerangan," kata Megawati di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Baca: Penjelasan Tetangga soal Suami-Istri yang Melakukan Penusukan terhadap Wiranto
Baca: Luka Tusuk Seperti di Tubuh Wiranto Rentan Komplikasi, Risiko Tetanus, Ini Penanganan Medisnya
Presiden ke-5 RI ini pun menambahkan, dirinya cukup terkejut ada upaya penyerangan terhadap Wiranto.
"Kita tidak mentolerir aksi kekerasan. Semoga Pak Wiranto segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali," ungkap Megawati.
Terkait insiden penusukan ini, Megawati menghimbau segenap kader PDIP untuk tetap tenang dan waspada menjaga lingkungan masing-masing.
"Kader PDIP diminta untuk tenang dan waspada," pungkasnya.
Baca: Luka Tusuk Seperti di Tubuh Wiranto Rentan Komplikasi, Risiko Tetanus, Ini Penanganan Medisnya
Dikabarkan sebelumnya, Wiranto diserang orang tidak dikenal, Kamis (10/10/2019) usai mengikuti acara peresmian Universitas Mathala'ul Awal Pandeglang.
Dua terduga pelaku penyerangan kini berhasil diamankan kepolisian. Mereka masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan peremppuan.
Pelaku laki-laki berinisial SA alias Abu Rara (31)y warga Medan, Sumatera Utara sedangkan pelaku perempuan FA (21)y warga Brebes.
Keduanya merupakan pasutri yang mengontrak di Kampung Sawah, Kec Menes, Kab Pandeglang. Abu Rara diduga terpapar paham radikal ISIS.
Mirisnya, Abu Rara justru mengajak istrinya FA untuk ikut menusuk Wiranto. Pasutri ini baru sekitar dua bulan tinggal di Pandeglang.