TRIBUNNEWS.COM - Kapuspen TNI Periode 2010-2014, Iskandar Sitompul turut menanggapi soal pencopotan anggota TNI karena istri nyinyiri kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto.
Iskandar Sitompul sempat menyinggung soal peringatan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu terkait adanya tiga persen tentara yang tercemar paham radikalisme.
Hal itu disampaikan pada acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang di tvOne.
Selain itu Iskandar Sitompul menilai, sikap dari para istri TNI yang melakukan penghinaan para Wiranto tidaklah pantas.
Ia menjelaskan seorang istri dari Anggota TNI harus mampu menjadi panutan bagi warga sipil.
"Istri dari oknum komandan TNI, dia itu otomatis di daerahnya di Kendari, dia merupakan ketua, dia adalah panutan untuk semuanya," ucap Iskandar Sitompul, dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (13/10/2019).
Para istri dari anggota TNI ini disebut selalu mendapat pembinaan mengenai aturan dan budaya menjadi bagian dari keluarga tentara.
Pembinaan pun diberikan oleh komandan dari pasukan TNI secara langsung pada para istri.
"Komandannya kadang ada waktu juga pembinaan pada ibu-ibu Persit, ibu-ibu Jalasenastri, ibu-ibu Pia Pia Ardhya Garini ini," ucap Iskandar Sitompul.
Pembinaan dilakukan agar para istri dari anggota TNI dapat terus menjalankan aturan dan menjaga tradisi.
"Dia berikan semuanya, sehingga kalau ada di sini katakanlah tanda petik budayanya atau penghinaan atau sudah ada pergeseran-pergeseran, ini harus kembali ke jalan yang benar," ujar Iskandar Sitompul.