"Penggeledahannya malam hari. Yang dibawa dua pistol, senjata laras panjang ada tiga disertai peredam dimasukan ke dua kantong. Pelurunya ada tiga dus setengah. Lalu ada pisau dan peralatan perang. Semuanya dibawa," ujar dia.
Menurutnya, sejumlah barang yang disita selain senjata api, juga ada sejumlah dokumen yang turut disita.
Baca: Tangis Penyesalan Istri Kopda BD Setelah Unggah Komentar Nyinyir Soal Penikaman Wiranto
"Ada beberapa buku masalah agama tauhid, ada buku pedoman untuk jihad seperti itu. Itu dibawa semua sama Densus 88 dimasukin ke kantong ada tiga," ujar Aam.
Kesaksian Aam, sesuai apa yang ia dengar dari polisi saat mendampingi penggeledahan dan penyitaan.
"Nah katanya itu terkait tanggal 20 Oktober 2019, saya dengar kata polisi Densus, katanya untuk menghalangi pelantikan presiden," ujar dia.
Tribun mengkonfirmasi ulang ihwal identitas pria yang kamarnya digeledah.
"Saya enggak tahu namanya karena disini baru empat hari. Dia enggak pernah gaul sama orang sini. Umurnya sekitar kisaran 26 atau 27 tahun dan kata polisi, yang disini itu anak buahnya yang di Grand Sharon, inisial Aas itu," ujar Aam