News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelantikan Jokowi & Maruf Amin

Karyono Wibowo: Upaya Menggagalkan Pelantikan Jokowi Banyak Gagalnya

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo saat diskusi bertajuk 'Menakar Situasi Polhukam Mejelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan, sejumlah peristiwa yang terjadi belakangan ini tidak akan berpengaruh terhadap proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Karyono mencontohkan bagaimana peristiwa di Papua, demonstrasi mahasiswa menolak sejumlah RUU undang-undang, hingga penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang tidak berpengaruh terhadap pelantikan presiden.

Hal tersebut disampaikan Karyono dalam diskusi bertajuk 'Menakar Situasi Polhukam Mejelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Baca: Jurus Jitu Dubes Wahid Supriyadi Perkenalkan Budaya Indonesia Kepada Masyarakat Rusia

Baca: Sapma PP Siap Sukseskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih

"Saya melihat bahwa sejumlah peristiwa tersebut tidak memiliki tujuan yang sama untuk menggagalkan pelantikan Presiden Kalaupun kita lihat misalnya di Papua tidak ada korelasinya secara langsung terhadap proses penggagalan pelantikan presiden," kata Karyono.

Lebih jauh, Karyono menyebut, peristiwa nasional yang terjadi jelang pelantikan presiden dan wakil presiden tak memiliki korelasi terhadap pelantikan Jokowi-Ma'ruf.

Bahkan, hampir pasti jika melihat kondisi yang ada sekarang, pelantikan Jokowi sebagai presiden dua periode akan berjalan mulus.

"Kalau kita melihat fenomena gerakan yang yang ditujukan untuk menggagalkan pelantikan presiden tidak hanya kali ini saja misalnya ketika pemilu presiden dari 2004 2009-2014 juga Pak Jokowi memenangkan Pilpres berpasangan dengan pak Yusuf Kalla juga sama ada upaya-upaya gerakan-gerakan yang mengarah untuk menggagalkan pelantikan Presiden," ungkap Karyono.

"Hari ini menurut saya memang ada juga ya upaya untuk menggagalkan pelantikan Presiden tetapi pertanyaannya sejauhmana gerakan tersebut berhasil menggagalkan pelantikan presiden kita lihat dari sebelumnya berbagai upaya untuk menggagalkan pelantikan Presiden kebanyakan gagalnya," tambahnya.

2 kepala negara

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019 akan dihadiri tamu dari negara lain.

Berdasarkan informasi dari Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, tamu negara yang sudah terkonfirmasi akan hadir diantaranya, dua kepala negara, empat kepala pemerintahan, dan sembilan utusan khusus.

"157 duta besar negara lain yang meminta diundang pada 20 Oktober nanti," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (15/10/2019).

Baca: Sulli Menambah Daftar Panjang Artis Korea yang Bunuh Diri, Simak Deretan Sisi Kelam Dunia K-pop!

Bamsoet belum mau membeberkan kepala negara dan kepala pemerintahan mana saja yang akan hadir pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden.

Hanya saja ia memastikan pengamanan dan pengawalan ketat akan diberlakukan kepada setiap tamu negara yang hadir.

Baca: Kembali Ke Gerindra, Sandiaga Uno Berpeluang Kembali Jabat Wakil Ketua Dewan Pembina

"Perjalanan tamu negara mulai dari penjemputan di Bandara Halim Perdanakusumah dan Soekarno-Hatta hingga di tempat penginapan mereka," katanya.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan komitmen DPR, MPR, dan DPD untuk melaksanakan pelantikan presiden dengan tertib dan nyaman.

"Ini adalah agenda 5 tahunan yang konstitusional. Tolong semua bisa ikut melaksanakan hal tersebut sebagai satu bangsa Indonesia," katanya.

Beri pengamanan khusus

Pihak kepolisian telah menyiapkan skema pengamanan untuk tamu negara asing yang bakal menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Rencananya pelantikan akan dilakukan Minggu (20/10/2019) pukul 14.30 WIB di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Baca: Dukung Industri Mobil dalam Negeri, Kemham Akan Pesan Lagi Produk Esemka Tahun Depan

Selain pengamanan di lokasi pelantikan, pihak kepolisian juga mengawal iring-iringan tamu negara asing.

"Kita mengamankan kepada tamu negara asing maupun pimpinan negara asing yang ada di Jakarta. Kemudian kita kawal sampai ke lokasi pelantikan di DPR," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Argo Yuwono mengatakan pengamanan ini dilakukan untuk memberikan citra yang baik untuk Indonesia di dunia internasional.

Dia berharap pelantikan berjalan lancar sehingga Indonesia dapat menjadi contoh jalannya proses demokrasi yang baik.

"Kita berharap pelantikan berjalan baik dan lancar dan dunia lain internasional bisa melihat demokrasi Indonesia yang bagus," tutur Argo Yuwono.

Pihak kepolisian bersama TNI bakal menerjunkan 31 ribu pasukan gabungan untuk mengamankan jalannya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Baca: 26 Terduga Teroris Diamankan Polisi Hingga Hari Ini, Ada Pelaku yang Miliki Misi Bom Bunuh Diri

Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyepakati pelantikan presiden dan dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 tanggal 20 Oktober 2019 digelar pada pukul 14.30 WIB.

Pihak MPR telah menggelar rapat kordinasi pengamanan pelantikan presiden bersama Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Eko Margiyono dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (14/10/2019).

Dibagi tiga ring

Pihak kepolisian bersama TNI bakal menerjunkan 31 ribu pasukan gabungan untuk mengamankan jalannya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Rencananya pelantikan akan dilakukan Minggu (20/10/2019) pukul 14.30 WIB di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Pengamanan tersebut dibagi menjadi tiga ring.

"Kita sudah menyiapkan ada sekitar 31 ribu personel gabungan. Yang dari 31 ribu personel tersebut kita bagi menjadi tiga ring," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Baca: Isu Gerindra Masuk Kabinet, Golkar: Yang Kalah Idealnya Sebagai Penyeimbang Politik

Ring pertama berada di ruangan pelantikan. Pengamanan di ruangan ini dilakukan oleh Paspampres.

"Ring kedua di kawasan gedung DPR, di sana ada TNI dan Polri yang menjaga.

Kemudian, ring ketiga juga ada di sekitar kawasan gedung DPR, TNI dan Polri juga yang menjaga di sana," ungkap Argo.

Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyepakati pelantikan presiden dan dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 tanggal 20 Oktober 2019 digelar pada pukul 14.30 WIB.

Pihak MPR telah menggelar rapat kordinasi pengamanan pelantikan presiden bersama Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Eko Margiyono dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (14/10/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini