Baca tanpa iklan
Berikut rekam jejak Ustaz Abdul Somad yang mengundurkan diri dari PNS. Dukung Prabowo di Pilpres 2019 hingga beberapa ceramahnya ditolak.
TRIBUNNEWS.COM - Dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) mengundurkan diri sebagai PNS dan dosen di UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau.
UAS mengundurkan diri karena kesibukan sehingga tidak bisa menjalankan kewajiban sebagai dosen dan PNS.
Dikutip dari Tribun Pekanbaru, surat pengunduran diri UAS sudah masuk sekitar sebulan yang lalu.
Demikian dikatakan Karo Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Ahmad Supardi Hasibuan.
Saat ditanya apakah ada persoalan lain terkait pengunduran diri UAS, Ahmad Supardi mengaku tidak ada.
"Tidak ada kaitan dengan lain kalau melihat isi surat, yang antar itu orang kepercayaan UAS langsung ke saya ditembuskan ke rektor," jelasnya.
Baca: Biodata Lengkap Ustaz Abdul Somad/UAS, Mundur dari PNS karena Kesibukan, Punya 4 Penghargaan
Baca: Batal Beri Kuliah Umum di UGM, Ustaz Abdul Somad (UAS) Singgung Penolakan di Daerah Lain
UAS adalah satu di antara dai kondang Tanah Air yang ceramahnya selalu ramai dihadiri jemaah.
Pria kelahiran 18 Mei 1977 itu dikenal sebagai sosok dai yang menyampaikan ceramah dengan tugas.
Di satu sisi, UAS juga kerap menyelipkan humor dalam ceramahnya dan mampu menghidupkan suasana.
Tak heran, bila ia banyak disukai jemaah dan kerap diundang untuk mengisi ceramah di banyak tempat.
Meski demikian, UAS juga pernah membuat beberapa kontroversi yang menghebohkan publik.
Baca: Kuliah Umumnya Dibatalkan Pihak UGM, Ustaz Abdul Somad Santai & Akui Sering Alami Kejadian Serupa
Baca: Tanggapan Ustaz Abdul Somad tentang Kuliah Umumnya yang Dibatalkan UGM
Berikut rekam jejak UAS sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata UAS
UAS lahir di Silau Lama, Sumatera Utara pada 18 Mei 1977.
Ia pernah menempuh studi S1 Universitas Al-Azhar Mesir (lulus 2002) lalu melanjutkan kuliah S2 di Dar al-Hadith al-Hassania Maroko (lulus 2006).
Kini, UAS tengah melanjutkan pendidikan S3 di Omdurman Islamic University, Sudan dan akan menjalani sidang akhir pada Desember 2019.
Dikutip dari Tribun Timur, UAS mengaku termasuk pria yang terlambat menikah lantaran menikah di 31 tahun.
UAS menikah pada 2008 lalu.
Sosok perempuan istrinya digambarkan sebagai sosok wanita yang taat.
Sang istri memangil UAS dengan sebutan abang, sedangkan ia memanggil istrinya dengan panggilan adinda.
Keduanya kini dikaruniai seorang anak laki-laki diberi nama Mesian Haziq Abdillah.
2. Ceramahnya ditolak
Walau memiliki banyak penggemar, tapi UAS pernah mengalami penolakan saat hendak berdakwah.
Satu di antaranya saat hendak berceramah di Bali terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada awal Desember 2017.
Selain itu, UAS juga pernah ditolak saat hendak berceramah di Hong Kong.
Menurut UAS, dirinya dicegat sesaat setelah turun dari pesawat.
Terbaru, UAS juga mendapat penolakan saat hendak berceramah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
UGM membatalkan kuliah umum yang akan diisi oleh UAS di Ruang Utama Masjid Kampus UGM, Sabtu (12/10/2019) lalu.
Terhadap penolakan itu, UAS mengaku legowo dengan keputusan tersebut.
“Sebagai tamu yang baik, tentunya tidak ingin memberatkan tuan rumah. Saya ikut panitia saja."
"Kalau memberatkan, saya tidak datang," ujarnya, dikutip Tribun Timur.
3. Digandrungi para artis
Banyak tokoh yang mengagumi UAS, termasuk para selebritas yang memutuskan hijrah.
Beberapa artis ini kerap hadir di mana UAS memberikan ceramah.
Sebut saja Teuku Wisnu, Ricky Harun, Teuku Wisnu, Dimas Seto, dan Mario Irwinsyah, Arie Untung, hingga Mulan Jameela.
Bahkan UAS pernah mengunggah kebersamaannya dengan para artis ini lewat Instagram-nya.
“Bertemu di dunia, berjumpa lagi di akhirat dalam kebaikan. Aamiin,” tulis Ustadz Abdul Somad dalam postingan yang diunggah 14 Oktober 2018.
Ia juga men-tag nama masing-masing selebritis tersebut.
4. Digadang jadi cawapres Prabowo
Rekam jejak lain yang ditorehkan UAS, ia sempat digadang-gadang dijadikan pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Nama UAS muncul sebagai satu di antara tokoh cawapres yang diusulkan ijtima ulama, selain Salim Segaf.
Keputusan mengusung UAS sebagai cawapres Prabowo ini juga sempat didukung oleh PAN.
Namun, menurut Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno dukungan itu bergantung pada keinginan Abdul Somad.
"Kami memang menginisiasi Pak Abdul Somad karena kami memanggap beliau reprentasi umat yang baik dan beliau tokoh yang dikenal di kalangan anak muda," ujar Eddy saat ditemui di Gedung KPK Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Selain itu, menurut Eddy, UAS juga memiliki popularitas yang cukup baik.
Apalagi, video ceramah UAS sering disiarkan melalui media sosial dan disaksikan banyak kalangan muda.
Usulan itu pun ditolak UAS karena hendak fokus di bidang pendidikan dan dakwah.
Hal itu disampaikan UAS melalui akun resmi Instagramnya, @ustadzabdulsomad, Senin (30/7/2018).
"Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah (anak Sayyidina Umar) sebagai pengganti."
"Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah," katanya.
5. Dukung Prabowo di Pilpres 2019
Walau menolak jadi cawapres, UAS mendukung Prabowo bersama Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Hal ini diketahui saat UAS melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, beberapa hari jelang pencoblosan atau tepatnya Kamis (11/4/2019).
Keduanya sempat bercakap-cakap selama 13 menit.
Dalam video yang ditayangkan di TVOne, UAS memberikan nasihat dan motivasi kepada Prabowo.
UAS mengatakan begitu banyak jemaahnya di berbagai penjuru Indonesia yang menaruh harapan besar pada Prabowo.
Hal itu ia lihat dari pose dua jari yang selalu tampak di setiap majelis tempatnya berdakwah.
"Rata-rata dari mulai ujung Aceh sampai Pulau Madura, sampai ke Sorong. Umat, saya bilang, berharap besar kepada Bapak. Itu yang saya lihat," kata UAS.
"Setelah ulama ber-ijtima, berkumpul, pilihan jatuh pada Bapak. Kemudian keliling ke mana-mana, umat (bilang) ‘Prabowo, Prabowo’," tuturnya.
Suara ulama itu, bahkan diakui UAS ia dapatkan tidak hanya dari ustaz ternama.
Melainkan juga dari sejumlah ulama yang disebutnya tidak populer, tapi memiliki mata batin yang bersih.
UAS juga menyampaikan dua permintaannya apabila nanti Prabowo memenangkan pemilu dan terpilih menjadi presiden.
"Pertama jangan undang saya ke Istana, biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan, karena dari awal saya sudah di sana."
"Yang kedua, jangan Bapak beri saya jabatan, apa pun," kata UAS.
Di akhir perbincangannya, UAS terlihat memberikan hadiah kecil pada Prabowo.
Barang pemberian itu menurut UAS tidaklah berharga mahal, karena memang dirinya tidak memiliki kemampuan untuk itu.
"Saya kasih 2 biji saja, pertama minyak wangi oudh, oudh itu kayu gaharu."
"Simbolnya supaya bapak menebarkan keharuman di negeri ini," kata UAS sembari mengusapkan botol kaca kecil ke tangan Prabowo.
Pemberian kedua, UAS memberi Prabowo sebuah tasbih kesayangannya yang ia dapatkan di Madinah.
"Tasbih, tidak bisa hati bapak kosong. Tasbih kesayangan saya, dari Persia, paling saya sayangi, saya beli di Madinah," kata UAS.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Yoga Sukmana/Luthfia Ayu Azanella)