News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dubes Wahid: Orang Rusia Suka Mangga Harum Manis dan Buah Naga dari Indonesia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus M Wahid Supriyadi berbincang bersama awak Tribunnews.com di Redaksi Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/10/2019). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Pengunjung disuguhi sajian kopi sambil menyaksikan pertunjukan budaya Tim Kesenian KBRI Moskow “Kirana Nusantara Dance” yang mempersembahkan berbagai tarian daerah Indonesia dan tarian kontemporer kreasi baru, serta permainan alat musik rebab.

Tidak sedikit pengunjung yang membeli kopi Torabika setelah mengetahui dan mencobanya.

Grigory Shain, distributor kopi Torabika di Rusia mengatakan promosi bersama dengan dukungan KBRI Moskow membangun jembatan produk dan budaya Indonesia di Rusia.

Kerja sama ini menjadi dasar bagi ekspansi dan pertumbuhan penjualan kopi Torabika di masa depan dan diharapkan pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun 2019 mencapai 31 persen.

“Segmen Cappuccino dengan Torabika Cappuccino sebagai merek terkemuka menjadi pendorong pertumbuhan utama untuk kategori kopi campuran."

"Peluncuran Torabika Macchiato akan memungkinkan kelompok konsumen yang lebih luas untuk menikmati produk kopi Indonesia berkualitas tinggi dan sempurna,” kata Grigory.

Baca: Jurus Jitu Dubes Wahid Supriyadi Perkenalkan Budaya Indonesia Kepada Masyarakat Rusia

Produk Indonesia di pasar Rusia cukup kompetitif.

Satu bungkus Torabika Cappuccino isi 20 sachet dihargai 219 rubel atau Rp 50 ribu rupiah.

Sementara itu, 1 buah mangga harum manis standar harganya 320 rubel atau Ro 70.500, 1 mie gelas (pop mie) 80 rubel sekitar Rp 17.500, dan 1 bungkus mie goreng 50 rubel atau Rp 11 ribu.

Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan Festival Indonesia yang sudah empat kali diselenggarakan di Moskow sejak tahun 2016 berdampak besar pada masuknya produk-produk Indonesia ke pasar Rusia.

Seorang pengusaha Rusia, Yuri Pavlov, bahkan membuka 2 kafe sekaligus dengan menyajkan menu Indonesia bernamaYuva Cafe di Moskow dan St. Petersburg.

Pada tahun 2016 pemilik Yuva Kafe telah mendirikan Restoran Kutabar di St. Petersburg yang namanya terinspirasi oleh tradisi dan budaya Indonesia, khususnya Bali.

KBRI Moskow mendukung dan memberikan pelatihan memasak kepada para juru masak Yuva Cafe di Wisma Indonesia, khususnya untuk menu sate, nasi goreng, mie goreng, gado-gado dan pisang goreng.

“Kita ingin lebih banyak lagi produk Indonesia masuk di pasar Rusia dan restoran dapat dijadikan salah satu pintu masuk produk makanan Indonesia di pasar Rusia,” kata  Wahid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini