TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Kapuskambas UBJ), Hermawan Sulistyo mengungkap penyebab perut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto yang tak berdarah saat ditusuk.
Hermawan menceritakan dua mahasiswanya yang pernah mengalami penusukan saat ikut demo dan masih bisa pergi ke rumah sakit untuk ditangani dokter.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkan Hermawan dalam tayangan unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (16/10/2019).
Awalnya, Hermawan menjelaskan soal senjata yang digunakan tersangka untuk menusuk perut Wiranto.
Tersangka menggunakan senjata kunai yang digunakan ninja di Jepang ratusan tahun lalu.
Sehingga senjata itu sulit didapatkan dan wujudnya pun langka.
"Kalau dia menggunakan kunai seperti itu, dapatnya dari mana? Karena senjata ini tidak umum, di Indonesia tidak ada," kata Hermawan.
Kunai memiliki mata pisau dua sisi, sehingga berbeda dengan senjata yang umum digunakan di Indonesia.
Sehingga senjata ini memungkinkan untuk merobek atau mencabik objek dari dua sisi.
"Dia double blade, ujungnya begini, sehingga mau ke kanan, mau ke kiri sama saja," tuturnya.