Berikut cuplikan pidato Jokowi dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-204: Jangan berorientasi pada proses, tetapi hasil yang nyata.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Maruf Amin, telah ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
Setelah resmi ditetapkan sebagai presiden, Joko Widodo atau Jokowi memberikan pidato di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pidato presiden mulai diucapkan pada pukul 16.22 WIB.
Dalam pidatonya, Jokowi mengemukakan, satu abad setelah Indonesia merdeka, Indonesia akan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah pada 2045.
Baca: Video Detik-detik Jokowi dan Maruf Amin Ucapkan Sumpah Presiden dan Wapres Republik Indonesia
Baca: Tercatat 689 Anggota MPR Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf Amin
Pada tahun tersebut, Indonesia ditargetkan telah menjadi negara maju dengan pendapatan 327 juta Rupiah perkapita pertahun atau 27 juta perkapita perbulan.
"Itulah target kita bersama," tutur Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan harapan pencapaian pada produk domestik.
"Mimpi kita di tahun 2045, produk domestik bruto Indonesia mencapai 7 triliun dolar AS," ujar Jokowi.
"Dan Indonesia sudah masuk ke lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen," lanjutnya.
Presiden menuturkan, pemerintah Indonesia telah mengkalkulasi.
Target tersebut dipandang sangat masuk akal dan memungkinkan untuk dicapai.
Namun, menurut Jokowi, semua itu tidak datang otomatis dan dengan mudah.
"Harus disertai dengan kerja keras, dan kita harus kerja cepat. Harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif," tegas Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, dalam dunia yang penuh risiko dan sangat dinamis serta kompetitif, bangsa Indonesia harus terus mengembangkan cara-cara baru dan nilai-nilai baru.
Jangan sampai, bangsa Indonesia terjebak dalam rutinitas yang monoton.
"Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya," tuturnya.
Jokowi menegaskan, mendobrak rutinitas adalah satu hal penting.
Sementara itu, meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang patut menjadi prioritas.
"Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses, tetapi berorientasi pada hasil yang nyata," ucapnya.
Pantun untuk Prabowo
Ada yang unik saat Bambang Soesatyo membacakan pidato pembukaan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Satu di antaranya saat mantan Ketua DPR RI itu menyapa pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam pidatonya, Bambang memberikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas ketulusan Prabowo-Sandiaga.
Sebab keduanya telah menerima hasil Pemilu 2019 dengan jiwa yang besar.
"Ada saatnya kita bertempur, ada saatnya kita bersatu kembali," ucap Bambang.
Ia juga menyingung ucapan Prabowo soal persatuan.
"Kata Pak Prabowo, bersatu indah, bersatu itu keren," lanjut Bambang.
Tak hanya itu, Bambang juga memberikan pantun untuk Prabowo.
Sampiran pantun menyinggung soal pertemuan Prabowo dengan Megawati, beberapa waktu lalu.
Termasuk jamuan nasi goreng yang disantap Prabowo buatan Megawati.
Sementara isi pantun menyinggung soal Prabowo yang gagal jadi kepala negara.
Berikut pantun yang diucapkan Bambang Soesatyo untuk Prabowo:
"Dari Teuku Umar ke Kertanegara
Dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega
Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara
Tapi tetap masih bisa berkuda dan lapang dada," ucap Bambang yang langsung disambut tepuk tangan, termasuk Prabowo-Sandiaga.
Link Live Streaming
Berikut link Live Streaming Pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024, mulai pukul 14.30 WIB nanti :
(Tribunnews.com/Citra Agusta PA/Sri Juliati)