Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi akan melakukan perubahan nomenklatur kementerian.
Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan, perubahan nomenklatur untuk menyesuaikan kondisi yang ada dan beberapa kali Presiden Jokowi menyampaikan persoalan investasi.
"Nanti kalau tidak ada perubahan lagi, nomenklatur baru yang namanya Kementerian Investasi," ujar Ngabalin saat dihubungi, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Baca: Prabowo Subianto Bersedia Bantu Presiden Jokowi di Kabinetnya, Ini Kata Politikus PAN
Baca: Kelar Diperiksa 9 Jam di KPK, Adiknya Bambang Widjojanto Bungkam
Baca: ICW Kritik Pidato Jokowi yang Dianggap Tidak Singgung Pemberantasan Korupsi
Selain itu, kata Ngabalin, nantinya terdapat Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif, perubahan dari Badan Ekonomi Kreatif yang ada saat ini.
"Lalu ada kementerian di lingkungan hidup, kemudian agraria dan tata ruang, kemudian kehutanan," ucap Ngabalin.
"Kementerian Olahraga itu lebih diarahkan kepada semacam satu badan khusus setingkat menteri, kepala badan dan ada beberapa lagi (yang berubah nama kementeriannya)," paparnya.
Hari ini, Jokowi memanggil sejumlah orang ke Istana Kepresidenan Jakarta, untuk ditunjuk sebagai menteri di Kabinet Kerja jilid II.
Mereka di antaranya, Ketua Mahkamah Konstitusi Tito Karnavian, CEO Gojek Nadiem Makarim, pendiri media NET Mediatama Televisi, Wishnutama.
Kemudian, Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, Erick Thohir, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hingga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.