News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenazah August Parengkuan Dimakamkan di San Diego Hills Usai Penghormatan Terakhir Karyawan Kompas

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Senin (21/10/2019) jenazah August Parengkuan akan disemayamkan di Lobi Unit 2 Gedung Palmerah Selatan bersamaan dengan misa pelepasan jenazah yang akan dilakukan pada pukul 08.30 - 10.00 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Dubes RI untuk Italia yang juga wartawan senior Harian Kompas, August Parengkuan meninggal dunia pada usia 76 tahun, Kamis (17/10/2019) pukul 05.50 WIB.

Hari ini, Senin (21/10/2019) jenazah August Parengkuan akan disemayamkan di Lobi Unit 2 Gedung Palmerah Selatan bersamaan dengan misa pelepasan jenazah yang akan dilakukan pada pukul 08.30 - 10.00 WIB.

Sebagai penghormatan terakhir kepada jenazah August Parengkuan, para karyawan Kompas Gramedia melayat jenazah yang disemayamkan di Lobi Unit 2 Gedung Palmerah Selatan.

Selanjutnya jenazah akan diberangkatkan ke San Diego Hills, Karawang.

Disediakan satu bus bagi karyawan yang hendak mengantar almarhum Bapak August hingga ke pemakaman.

August Parengkuan lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 1 Agustus 1943.

Baca: 1 Sosok Ini Tak Kuasa Tolak Perintah Jokowi Jadi Menteri, Sebenarnya Lebih Suka Tetap Kepala Daerah

Sebelum menjadi duta besar Indonesia untuk Australia, August Parengkuan merupakan wartawan senior Kompas.

Senin (21/10/2019) jenazah August Parengkuan akan disemayamkan di Lobi Unit 2 Gedung Palmerah Selatan bersamaan dengan misa pelepasan jenazah yang akan dilakukan pada pukul 08.30 - 10.00 WIB.

Ia kerap kali diminta untuk mewakili Pendiri Harian Kompas Gramedia, Jakob Oetama untuk menghadiri acara undangan termasuk acara bertemu dengan duta-duta besar.

August Parengkuan dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Italia pada 2012.

August Parengkuan adalah wartawan Kompas angkatan pertama karena masuk saat harian itu pertama kali terbit 28 Juni 1965.

Dari beberapa catatan riwayat hidupnya, August dari Ujungpandang, sengaja ke Jakarta untuk mencari pamannya yang bekerja di Departemen Luar Negeri.

Namun akhirnya ia tertarik bergabung dengan Harian Kompas yang akan berdiri karena bakatnya menulis semasa bersekolah di SMA di Sulawesi Selatan.

Dia kerap mengirimkan tulisannya ke beberapa media yang terbit di Kota Anging Mammiri itu.

Ketua Umum PWI Pusat Melayat Almarhum August Parengkuan (PWI Pusat)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini