TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah sempat hadir ke Istana Negara pada Senin (21/10/2019) pukul 10.10 WIB pagi tadi, nama Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Tetty Paruntu tercoret dari calon menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga mengakui memang dirinya bertemu dengan Bupati Tetty. Namun Bupati Tetty belum tentu bertemu dengan Presiden Jokowi.
Awak media sempat menanyakan pada Airlangga mengapa hingga jelang sore Bupati Tetty tidak kunjung keluar. Airlangga menegaskan, belum tentu sang bupati bertemu dengan Presiden Jokowi.
"Tentu banyak hal karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas tapi belum tentu dengan Pak Presiden," tegas Airlangga.
Terpisah, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmuddin menegaskan Bupati Tetty bukan calon menteri dan tidak dipanggil Jokowi.
"Bu Tetty tadi di dalam hanya menunggu Pak Airlangga. Jadi tidak sempat bertemu pak presiden. Dia memang usulan dari Golkar tapi di dalam tidak bertemu presiden," ungkap Bey.
"Beliau (Tetty) bukan calon menteri. Bu Tetty tidak diundang presiden. Berbeda dengan calon menteri lainnya seperti Pak Mahfud, Wisnu Tama, dan lainnya," jelas Bey.
Sebagaimana diketahui Presiden Jokow) sedang memanggil sejumlah nama calon menteri untuk periode kedua pemerintahannya.
Hingga Senin (21/10/2019) pukul 15.40 WIB, sudah ada sejumlah nama yang Jokowi panggil ke Istana Kepresidenan.
Dominan para calon menteri yang datang kompak mengenakan kemeja putih, saat datang ke kompleks Istana Kepresidenan.
1. Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD datang dan menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10/2019) pukul 09.32 WIB.
Kurang lebih satu jam dari 09.32 - 10.42 WIB, Mahfud MD bertemu Jokowi.
Baca: Pasca Diamankan di Kediamannya, Polisi Pulangkan Eggi Sudjana
"Intinya saya tadi dipanggil oleh Bapak Presiden. Saya diminta beliau untuk menjadi salah seorang menteri. Yang kalau tidak berubah akan dilantik besok Rabu. Pagi-pagi sudah berkumpul disini," ucap Mahfud MD di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Atas tawaran presiden sebagai menteri, Mahfud mengaku bersedia dan dia secara tegas menyatakan siap membantu negara.
"Saya nyatakan bersedia. Saya siap membantu negara," kata Mahfud Md.
Dikonfirmasi lebih lanjut, posisi menteri apa yang ditawarkan Presiden Jokowi kepadanya? Mahfud menuturkan ketika di dalam, Jokowi tidak menyebut detail soal posisi menteri.
"Tidak disebutkan (menteri apa). Kalau dari cerita dengan bapak di dalam katanya bisa bidang hukum, politik, bisa agama juga. Seperti yang selama ini diisukan. Kan saya banyak disebut katanya sebagai Menkumham, Jaksa Agung, Menteri Agama. Pokoknya sekitar bidang itu," jelasnya.
2. Nadiem Makarim
Bos Gojek Nadiem Makarim menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Nadiem terlihat mengenakan kemeja warna putih lengan panjang tidak banyak bicara kepada awak media.
Ia menyebut, kedatangannya ke Istana karena mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo.
"Saya dipanggil Pak Presiden" ucap Nadiem.
Nadiem merupakan pendiri serta CEP Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring.
Usai bertemu, Nadiem Makarim mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dalam Kabinet Kerja jilid ll.
"Saya telah diminta untuk brgabung kabinet oleh pak presiden," kata Nadiem.
Ia mengaku, penujukan menteri merupakan sebuah kehormatan bagi dirinya dan akan siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam lima tahun ke depan.
"Saya sudah dikasih tau (jadi menteri apa) dan saya sudah menerima secara formal," ucap Nadiem yang enggan menyebut menjabat sebagai menteri apa.
"Saya dan Presiden diskusikan mengenai butir-butir visi kedepan, hal-hal mengenai visi presiden seperti pengembangan SDM, reformasi birokrasi peningkatan investasi dan lain-lain," sambung Nadiem.
Setelah penunjukan menjadi menteri, kata Nadiem, dirinya akan mengurus pengunduran diri sebagai salah satu pimpinan di Go-Jek.
"Sudah pasti dari posisi di GoJek, saya mudur dan tidak ada kewenangan sama sekali, mulai hari ini (mundur)," tutur Nadiem.
Nadiem merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring.
3. Erick Thohir
Erick Thohir mengenakan kemeja warna putih saat menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Erick tiba sekitar pukul 11.05 WIB di Istana.
Erick yang merupakan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, terlihat mengenakan kemeja putih lengan pendek.
Usai bertemu, Erick Thohir mengaku telah ditunjuk Jokowi menjadi salah satu menteri di sektor ekonomi pada Kabinet Kerja jilid ll.
"Saya rasa lebih banyak di ekonomi dan nanti beliau (presiden) yang menyampaikan (mengumumkan posisi menterinya)," ujar Erick usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Erick menjekaskan, pembicaraan dengan Presiden cukup lama karena membahas semua rencana kerja ke depan secara rinci.
"Beliau sampaikan di 2045 bahwa target daripada kita itu akan menjadi negara maju, dimana GDP per tahun Rp 300 juta lebih. Ya rata-rata gaji hampir Rp 30 juta dan ini kan sudah jadi negara maju," tutur Erick.
Menurutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan tidak boleh monoton dan melakukan perubahan secara total.
"Sekarang eranya harus produktif, kalau tidak, ya kita terus hanya menjadi market. Bukan berarti anti asing, tapi bagaimana kita harus menjaga produk nasional," papar Erick.
4. Wishnutama
Wishnutama mengenakan kemeja warna putih saat menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Terpantau Wishnutama tiba di komplek Istana sekitar 10.58 WIB.
Wishnutama yang merupakan pendiri dan Komisaris Utama NET Mediatama Televisi, memakai baju putih lengan panjang.
Ia mengaku tidak ada perintah menggunakan kemeja putih, tetapi biar terlihat bersih jika dilihat.
"Ini biar terlibat bersih saja, murah juga kan," kata Wishnutama dengan singkat.
Menurutnya, kedatangan ke Istana karena mendapatkan telepon dari pihak Istana agar datang hari ini.
"Semalam saya dihubungi oleh protokol Istana untuk datang bertemu presiden hari ini," tutur Wishutama.
Wishnutama mengaku tidak menyangka saat ini ditunjuk menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, selama hidupnya, Ia tidak pernah memiliki cita-cita sebagai pembantu Presiden dilingkup eksekutif.
"Saya tidak bercita-cita jadi menteri, tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita, saya bersedia (jadi menteri)," tutur Wishnutama seusai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Pendiri NET Mediatama Televisi itu tidak mengungkapkan akan menempati posisi menteri apa di dalam Kabinet Kerja jilid ll.
"Nanti presiden (yang mengumumkan), kira-kira untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia, juga meningkatkan devisa," papar Wishnutama.
"Walaupun saya belum pernah ada di dalam pemerintahan, tapi yang utama kan adalah niat baiknya dulu, semangat dulu," sambung Wishnutama.
Setelah ditunjuk menjadi menteri, Wishnutama yang merupakan pendiri dan Komisaris Utama NET Mediatama Televisi, akan meninggalkan jabatan tersebut untuk fokus membantu Presiden Jokowi di lingkup eksekutif.
"Ya aturannya harus mengundurkan diri kalau jadi menteri, jadi bukan hanya di NET tapi di Kumparan (media daring) juga," paparnya.
5. Tito Karnavian, Tawaran Menteri Atau Laporkan Keamanan?
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga terlihat merapat ke Istana Kepresidenan, setelah Erick Thohir.
Mengenakan pakaian Polri lengkap, Jenderal Bintang empat ini tiba di Istana. Ia juga didampingi sejumlah
Tito tiba di Istana pukul 12.05 WIB. Ia dikawal oleh lima orang ajudan termasuk ada pula Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Moh Iqbal. Tidak banyak komentar, Tito memilih segera menemui presiden.
"Dipanggil presiden, tapi saya kira ini mengenai situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Kemarin kan pelantikan, mungkin soal pengamanan pelantikan," tutur Tito.
"Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, dengan baik kerja sama TNI/Polri sangat luar biasa serta stake holder lainnya," tambah Tito.
Dikonfirmasi apakah pemanggilan ini terkait posisi tawaran menteri di bidang keamanan? Karena sebelumnya sudah ada Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wisnu Tama, hingga Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu yang dipanggil atas tawaran menteri. Mantan Kepala Densus 88 ini enggan berspekulasi.
"Ini saya pikir ditanya soal situasi kamtibnas pasca pelantikan, bagaimana pengamanan mengenai kabinet. Prinsip Polri berusaha maksimal," ujarnya.
Ditanya soal bagaimana jika ditawari menjadi menteri? Mantan Kapolda Metro ini enggan bicara banyak.
"Saya belum tahu, nanti saja setelah ini," imbuhnya.
6. Airlangga Hartarto
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga dipanggil Presiden Jokowi ke istana kepresidenan.
Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja I ini terlihat keluar dari Istana Negara pukul 13.34 WIB mengenakan kemeja putih.
Pada awak media, Airlangga mengaku dipanggil Jokowi dan berbicara kondisi defisit neraca perdagangan termasuk soal pengembangan kawasan ekonomi untuk mengisi beberapa industri unggulan.
"Kami juga bicara soal dorongan untuk mensukseskan faktor di kawasan Morowali sehingga bisa meningkatkan devisa impor hingga Rp 5 miliar," ujar Airlangga.
Dikonfirmasi awak media, pembicaraan dirinya dengan Presiden Jokowi banyak membahas ke ranah Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga mengamini.
Lantas apakah Airlangga, bakal menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan posisi Darmin Nasution? Airlangga menjawab semuanya ditentukan pada hari Rabu, saat pelantikan menteri.
"Insya Allah nanti diumumkan Rabu besok, tunggu saja Rabu besok," tegasnya.
Airlangga menceritakan isu-isu yang dibahas bersama Presiden. Diantaranya terkait defesit neraca perdagangan, pengembangan kawasan-kawasan ekonomi, meningkatkan produksi migas dan lainnya.
"Kami sudah nyatakan siap mendukung pak presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin sampai periode 2024," tegas Airlangga.
7. Pratikno, Fadjroel dan Nico Harjanto
Dua orang yang telah bekerja di lingkungan Istana Kepresidenan, secara kompak berkemeja putih saat akan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.
Dua orang tersebut yaitu mantan Sekretaris Negara Pratikno dan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.
Selain itu, tampak juga Komisaris Utama Adhi Karya (Persero) Muhammad Fadjroel Rachman, yang turut menggunakan kemeja putih.
Pantauan dilokasi, Senin (21/10/2019), ketiganya berjalan berjalan bersamaan saat masuk ke Istana, sembari mengumbar senyum dan tawa kepada awak media.
Usai bertemu Jokowi, Fadjroel mengaku belum mengetahui, posisi apa yang nanti ditugaskannya apakah sebagai menteri, staf khusus, atau kepala lembaga negara.
"Sementara ini belum ada kepastian itu (mundur dari Komut Adhi Karya), tapi akan dibicarakan lebih jauh soal tugas yang diberikan, apakah harus mundur atau tetap berada di sana. Belum ada pembicaraan lebih jauh," ujar Fadjroel di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Fadjroel pun mengaku dirinya memiliki pengalaman apa yang akan dikerjakan Presiden Jokowi ke depan, seperti pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, pemangkasan regulasi, dan transformasi digital.
"Kalo ini bisa dijalankan menjadi suatu pekerjaan besar selama 5 tahun ini, ini akan buat pemerintahan pak Jokowi dan Pak Ma'ruf, legacy yang sangat besar sekali," paparnya.
Fadjroel datang dengan mengenakan kemeja putih bersama mantan Sekretaris Negara Pratikno dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.
Menurutnya, meski datang secara bersama, tetapi ketika bertemu Jokowi dilakukan bergantian. Ia pun menyebut, akan siap ditugaskan dimanapun keputusan Presiden.
"Saya mengatakan kepada pak Jokowi, bahwa saya bersedia menerima apapun yg diperintahkan kepada saya untuk membantu beliau dan untuk negara ini," tuturnya.
Fadjroel Rachman belum berencana mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero), meski telah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. (*)