TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR – Kepergian Nuryani (35), warga Pasir Kampung, RT 004/001, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam bagi kerabat dan orang-orang terdekat.
Terlebih, korban meninggalkan empat orang anak, Heri Misbahudin (17), Riki Ariansyah (8), Rani Nafisa (5), dan Ramdan Fadilah (2), yang kini harus hidup yatim piatu.
Sebelum meninggal dunia diduga akibat digigit ular di rumahnya itu, Nuryani ternyata sempat menitipkan keempat anaknya kepada bibinya, Nuryati (58).
Dalam wasiat lisannya itu, korban meminta Nuryati mau mengurus keempat anaknya itu jika ia meninggal dunia.
“Bibi katanya, kalau saya meninggal tolong jaga anak-anak, jangan dikasih ke yang lain, bibi urus saja,” ucap Nuryati menirukan pesan korban, Jumat (18/20/2019).
Baca: Keluarga Janda di Sragen Hajatan Nikahkan Anaknya, Tak Ada Tetangga yang Datang Hanya Gara-gara Ini
Nuryati tak menyangka permintaan keponakannya itu ternyata yang terakhir karena berselang hari kemudian Nuryani meninggal dunia.
Baca: Cerita Lengkap Nyasarnya Bus Sudiro Tungga Jaya di Tepi Jurang Hutan Wonogiri
“Waktu itu dia sedang tidur di lantai rumahnya, lalu mengeluh jari kelingkingnya sakit ada yang gigit. Dia juga bilang melihat ular di rumahnya saat kejadian itu,” ujarnya.
Baca: Nadiem Makarim Resmi Mundur dari Gojek, Kevin dan Andre Jadi Nahkoda Baru
Nuryati menyebutkan, selama ini, hanya ia satu-satunya kerabat korban yang terdekat setelah orangtua keponakannya itu meninggal dunia beberapa tahun silam.
"Ibu-bapaknya sudah meninggal lama. Kalau saudaranya masih ada, tapi jauh dari sini, di Cikalongkulon, Cianjur tinggalnya," katanya.
Baca: Dipanggil Jokowi ke Istana, Tetty Paruntu Pernah Diperiksa KPK dan Saksi di Sidang Tipikor
Nuryati pun kini memenuhi permintaan keponakannya itu dengan membawa anak-anak Nuryani tinggal di rumahnya.
“Sekarang tinggal di sini, karena memang rumahya juga kan sedang dibersihkan dan mau diperbaiki dulu sama warga setelah kejadian itu,” ucapnya.
Baca: KPK Periksa Ajudan Bupati Muara Enim, Muhammad Riza
Namun, kendati nanti rumah Nuryani rampung diperbaiki, ia tidak akan mengizinkan Heri dan ketiga adiknya kembali dan tinggal di sana.
"Mereka sekarang tinggal di sini saja, apalagi ada yang masih balita. Kalau soal rumah itu biar diurus sama yang besar saja (Heri),” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, dua orang warga Pasir Kampung RT 004/001 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tewas diduga karena gigitan ular berbisa.
Maksum (45) dan Nuryani (38), pasangan suami istri yang punya empat orang anak itu meninggal dunia dalam rentang waktu yang berbeda.
Maksum meninggal dunia 1,5 tahun lalu karena gigitan binatang melata itu saat tengah bekerja di kebun.
Sedangkan sang istri, Nuryani meninggal usai dipatuk ular saat tengah tidur di rumah, Sabtu (12/10/2019) lalu.
Mereka meninggalkan empat orang anak yang kini diasuh anak tertuanya, Heri Misbahudin (17). Heri kini tampil sebagai tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi adik-adiknya itu.
Heri sendiri mengaku sejak ayahnya meninggal, ia memutuskan berhenti sekolah saat masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
Alasannya, ia tak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja.
Saat ini, Heri bersama ketiga adiknya telah diungsikan ke rumah salah satu kerabat yang tak jauh dari lokasi rumah mereka.
Sementara rumahnya kini telah dibongkar dan rencananya direnovasi oleh warga agar lebih layak dan aman. (Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wasiat Nuryani sebelum Tewas Digigit Ular di Cianjur",