News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaksa Agung: Saya Bukan Orang Partai

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019). Burhanuddin menjawab sejumlah pertanyaan dari awak media.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin menepis anggapan sejumlah pihak, bahwa dirinya dekat dengan partai politik, lantaran kakaknya, TB Hasanuddin politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Burhanuddin memastikan dirinya akan profesional dalam mengemban tugas sebagai Jaksa Agung.

Baca: Komentar Ernest Prakasa Tentang Kabinet Indonesia Maju

Ia menjawab mengenai kakaknya yang terafiliasi partai politik

"Kami sudah diperintahkan, kami profesional. Tidak ada saudara, tidak ada apa," ujar Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Ia mengibaratkan pasangan suami-istri, yang berada di dalam satu rumah saja bisa berbeda pilihan politik.

"Wong misal satu rumah suami istri kadang-kadang partainya berbeda kok," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin pun memastikan dia tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu.

Baca: Jokowi Umumkan Nama Para Menteri, Viral Posisi Aneh Kaki Presiden Buat Publik Heran & Ngilu



"Apalagi saya bukan orang partai. Bagi saya tidak ada masalah, sudah profesional saja," imbuh Burhanuddin.

ST Burhanuddin adalah mantan Jaksa Muda Bidang Perdata dana Tata Usaha Negara. Dia dipercaya Jaksa Agung Basrief Arief yang menjabat sejak 2010 hingga 2014. Sebelum menjadi Jamdatun, ST Burhanuddin mengemban tugas sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Rekam jejak ST Burhanuddin

Burhanuddin adalah mantan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).

Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

Pada 2011, dia menggantikan posisi Kamal Sofyan sebagai Jampidum.

Burhanuddin memasuki masa purna tugas pada 2014.

Dia menggantikan Muhammad Prasetyo yang masa jabatan berakhir pada 22 Oktober 2019.

Sebelumnya, sempat terjadi perdebatan  mengenai posisi Jaksa Agung.

Hal ini mengenai latar belakang Jaksa Agung dari jaksa karier, profesional, ataupun politisi.

Penunjukan Burhanuddin yang memimpin Korps Adhyaksa ini diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Baca: Susunan Lengkap Nama-nama Menteri Kabinet Indonesia Maju yang Diumumkan Jokowi Pagi Ini 

Baca: Detik-detik Jelang Pengumuman Kabinet, Rupiah Terus Menguat Rp 14.035 Per Dolar AS

Sebelumnya, Jokowi telah memanggil calon menteri ke Istana Kepresidenan selama dua hari, Senin hingga Selasa kemarin.

Sejumlah orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada juga yang berasal dari kalangan profesional.

Namun dalam dua hari pemanggilan itu, Burhanuddin belum dipanggil.

Jokowi baru memperkenalkan Burhanuddin sebagai jaksa agung pengganti HM Prasetyo pagi tadi di istana.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri anggota kabinet pemerintahannya lima tahun ke depan periode 2019-2024.

Jokowi memperkenalkan susunan kabinetnya dengan nama "Kabinet Indonesia Maju".

 Jokowi memperkenalkan nama-nama menterinya sambil lesehan duduk bersama para menteri di tangga Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi.

Baca: Resmi Diumumkan Jokowi, Prabowo Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju

Baca: Tak Ada AHY, Berikut 30 Nama Calon Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana akan Dilantik Hari ini

Berikut nama-nama menteri dan jabatannya  yang resmi diumumkan Jokowi :

1. Prof Mahfud MD,  Menko Polhukam
2. Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian
3. Prof Muhadjir Effendy, Menko PMK
4. Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi
5. Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan
6. Pratikno, Menteri Sekretaris Negara
7. Mohammad Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri
8. Retno LP Marsudi, Menteri Luar Negeri
9. Fachrul Razi, Menteri Agama
10. Yassona Hamonangan Laoly, Menteri Hukum dan HAM
11. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
12. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
13. Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan
14. Juliari Batubara, Menteri Sosial
15. Ida Fauziah, Menteri Tenaga Kerja
16. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian
17. Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan
18. Arifin Tasrif, Menteri ESDM
19. Basuki Hadimuljo, Menteri Pekerjaan Umum.
20. Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan
21. Jhonny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informasi
22. Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian
23. Siti Nurbaya Bakar, Menteri LHK dan Kehutanan
24. Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan
25. Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
26. Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang
27. Suharso Monoarfa, Menteri PPN dan Kepala Bappenas
28. Tjahjo Kumolo, Menpan RB
29. Erick Thohir, Menteri BUMN
30. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM
31. Wisnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
32. I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Menteri PPPA
33. Bambang Brojonegoro, Menristek dan Kepala Riset Invonasi Nasional
34. Zainuddin Amali, Menpora
35. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan RI
36. Pramono Anung, Sekretaris Kabinet
37. Bahlil Lahadalia , Kepala BKPM
38. ST BurhanuddinJaksa Agung

Jokowi mengatakan lima tahun ke depan pemerintahannya akan fokus ke pengembangan SDM, penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini