News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nadiem Makarim Jawab Mengapa Tak Diberi Wamen oleh Jokowi

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Eks CEO Gojek, Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Warta Kota/Ricky Martin Wijaya

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari 12 Wakil Menteri (Wamen) yang dilantik Presiden Jokowi, Jumat (25/10/2019) siang di Istana Negara, tidak ada Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud).

Diketahui, tugas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) cukup berat, terlebih sosok Mendikbud Nadiem Makarim masih baru di dunia pendidikan.

Baca: Tito Karnavian Minta APIP Ingatkan Pemda dan Kepala Daerah untuk Kurangi Resiko Pidana

Lantas mengapa Nadiem Makarim tidak mengajukan Wamen untuk membantu tugas-tugasnya?

Menurut Nadiem Makarim, soal itu adalah hak prerogatif presiden bukan keputusannya.

"Itu kan hak prerogatif presiden, bukan keputusan saya," singkat Nadiem Makarim di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Kembali ditanya mengapa dirinya tidak mengajukan Wamen sementara Menteri BUMN Erick Thohir ‎mengajukan lebih dari satu Wamen dan disetujui Jokowi?

Nadiem Makarim mengatakan pihaknya masih harus mengevaluasi apa yang dibutuhkan.

Lagi-lagi, Nadiem Makarim menyatakan soal wamen adalah kehendak presiden.

"Saya masih lihat-lihat nanti, masih evaluasi dulu. Itu (Wamen) kehendak presiden bukan punya saya," imbuhnya.

Baca: Karir Cemerlang Angela Tanoesoedibjo Sebelum Jadi Wamenparekraf, Sukses di Stasiun TV

Sementara itu, ketika berbincang dengan awak media di Istana Merdeka, Kamis (24/10/2019) petang, Jokowi menjelaskan jika diperlukan maka para menteri pasti diberi wamen.

"Ya kalau diperlukan akan diberi. Kalau itu memberikan dukungan negara. Kerja besar sekali lagi ini kita mengelola negara besar jadi kalau ada Wamen dan itu memberikan dukungan, enggak apa apa. Kalau itu memperlancar tugas menteri, pasti diberi. Kalau ndak perlu ya tidak diberi Wamen," tegas Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini