“Bukan sekedar mulia, politik tidak mungkin terbagi habis di dalam istana. Mesti harus ada di luar,” tegasnya.
“Justru adanya oposisi, bangsa ini bisa stabil,” lanjut Rocky.
Baca: Rocky Gerung Goda Presenter Ini saat Live, Om Way : Khusus Kalau Soal Perempuan Dia Agak Dungu
Baca: Rocky Gerung Goda Presenter Ini saat Live, Om Way : Khusus Kalau Soal Perempuan Dia Agak Dungu
Bahaya tidak ada oposisi
Rocky menjelaskan bahaya jika tidak ada oposisi dalam suatu pemerintahan.
Menurutnya, pemerintah tanpa oposisi akan muncul ketegangan antara opini rakyat dengan pemerintah.
"Kalau tidak ada opoisi, akan ada frontalisasi opini antara rakyat dengan kekuasaan, tidak ada lagi penyalur artikulasi itu bahasa kerennya," jelas Rocky.
"Tapi masih ada oposisikan," tanya Om Way.
Rocky menjawab oposisi yang ada di Kabinet Jokowi-Ma'ruf saling amputasi
"Oposisi saling amputasi dari mereka, mereka datang dengan proyek-proyek tersendiri. Campuran dari orang bermusuhan, tapi dipaksa demi kebangsaan," jawab Rocky.
"Pak Jokowi tidak paham konsep bernegara," tambahnya.
Kabinet Rekonsiliasi
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melihat adanya perbedaan partai politik (parpol) diantara menteri dan wakil.
"Minimal ada dua kementerian, mungkin lebih," ujar Burhan, Jumat (25/10/2019), sebagaimana dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV.
Burhan mencontohkan, misalnya di Kementerian Pertahanan.