Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menceritakan pengalamannya naik helikopter menerbangi langit Jakarta bersama Menkopolhukam Mahfud MD, Rabu (30/10/2019).
"Kami terbang memakai helikopter tentara, dari atas saya bisa langsung memandang kondisi di Bandung dan Jakarta. Pemandangannya bikin saya terenyuh, sangat apek," ujar Yenny.
Ihwal Yenny dan Mahfud MD terbang bersama menumpang helikopter tentara, dia mengaku menghadiri acara diskusi yang bekerjasama dengan Unpad.
"Ada diskusi besar soal Pancasila bersama sekitar 1.850 mahasiswa UNPAD," katanya.
Dari atas, Yenny melanjutkan cerita, kondisi kota Jakarta dan Bandung kelihatan gersang dan panas.
Hal itu dinilainya dampak dari tebalnya kabut asap dan polusi udara di kedua kota besar tersebut, yang menurutnya membuat sesak napas.
Selain itu, hal lain yang dilihat Yenny dari langit ialah pemandangan hutan beton yang baginya mencerminkan kondisi kehidupan kota yang minim ruang terbuka hijau.
"Sesak napas, polusi udaranya luar biasa. Kemudian pemandangannya tidak ada hijau-hijau di sepanjang kota, kalau ada sangat kecil sekali, tapi yang ada adalah pemandangan hutan beton, semuanya abu-abu, hijaunya sangat kurang, sepanjang lintasan helikopter dari Bandung hingga Jakarta, begitu juga sebaliknya.Terutama menjelang mendekati kota besar," papar Yenny mengungkapkan betapa terenyuh dirinya.
Bagi Yenny, pemandangan itu makin menguatkan keyakinannya bahwa dia harus berbuat sesuatu terhadap kondisi kehidupan kota yang tidak memperhatikan lingkungan hidup ini.
"Kalau tidak, kita mau meninggalkan apa buat anak-anak kita, cucu-cucu kita kelak? Masa mau ninggalin sampah untuk mereka? Masa mau ninggalin polusi buat mereka? Masa mau ninggalin air yang kotor buat mereka?" tanya Yenny mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi ini.
Pasalnya, apa yang diperbuat Yenny, khususnya dalam pemberdayaan lingkungan hidup, akan sangat bermanfaat bagi semua anak-anak Indonesia.
Dia hanya tak ingin kualitas generasi mendatang terpengaruh kondisi lingkungan hidup saat ini.
"Air yang kotor akan membawa penyakit sudah jelas sekali sehingga kualitas generasi mendatang akan sangat terpengaruh kalau kita tidak melakukan sesuatu sekarang," ujarnya.
"Pak Mahfud pun turut merasa prihatin dengan kondisi itu. Tadi kita berdua bicara soal polusi yang luar biasa jika dilihat dari atas," tambah Yenny.
Baginya, masalah lingkungan hidup sangat genting untuk segera dituntaskan, khususnya untuk menjaga kelangsungan hidup generasi mendatang.
Karena itu, Yenny mengajak semua masyarakat untuk terlibat dalam proses pemberdayaan lingkungan hidup.
"Kami mengajak semua masyarakat, juga umat beragama, dan faith based organization untuk menjaga lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup bersama," tandas Yenny.