News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Jokowi

Jokowi Rapat Terbatas dengan Luhut hingga Wishnutama, Fokus 7 Hal dari Investasi sampai Tol Laut

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara rapat terbatas perdana Kabinet Indonesia Maju.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden dan Wapres Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin menggelar rapat terbatas atau ratas penyampaian program dan kegiatan di bidang kemaritiman dan investasi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Sejumlah menteri yang berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan adalah Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.

Lalu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Dalam video unggahan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/10/2019), Presiden Jokowi menginginkan fokus terhadap beberapa hal, sebagai berikut:

1. Terobosan dalam Investasi

Hal pertama adalah menyiapkan dan membuat program terobosan dalam rangka menekan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.

Presiden Jokowi ingin para menterinya memastikan peningkatan investasi bisa terus dilakukan.

Baca: Ratas Perdana Kabinet Indonesia Maju, Pesan Jokowi: Meningkatkan Ekspor

Baca: ‎Presiden Jokowi Minta Luhut Pacu Investasi dan Kurangi Impor BBM

Selain itu, Presiden Jokowi mengarahkan untuk mengurangi ketergantungan pada barang impor.

Presiden Jokowi memberi contoh Indonesia masih impor BBM, yang sangat memberikan dampak sangat besar terhadap defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.

2. Produksi Minyak

Peningkatan produksi minyak dalam negeri juga ditekankan oleh Presiden Jokowi dalam ratas tersebut.

"Kita pastikan peningkatan investasi terus bisa kita lakukan dan dalam saat yang bersamaan kita juga bisa mengurangi ketergantungan pada barang-barang impor," ujar Presiden Jokowi.

"Khususnya impor BBM, yang sangat memberikan dampak sangat besar terhadap defisit neraca dagang," sambungnya.

"Saya menekankan kembali peningkatan produksi minyak di dalam negeri sehingga segmentasi dari kebijakan energi baru terbarukan juga harus dipercepat lagi terutama percepatan mandatori dari B20 menjadi B30, nanti melompat ke B50 ke B100," tegasnya.

3. Tol Laut

Bahasan berikutnya adalah program tol laut.

Presiden Jokowi mengatakan tol laut sangat diapresiasi oleh masyarakat, bupati, hingga gubernur.

Mereka menginginkan agar rute diperbanyak dan frekuensi perjalanan di pelabuhan juga ditambah.

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal, kemarin setelah dari berbagai tempat di lapangan mengenai program tol laut. Ini sangat diapresiasi oleh masyarakat, oleh bupati, dan gubernur," terang Presiden Jokowi.

Namun akhir-akhir ini rute yang ada dikuasai oleh pihak swasta tertentu, Presiden Jokowi belum dapat memastikan perusahaan swasta tersebut.

Hal tersebut mengakibatkan harga barang ditentukan oleh perusahaan swasta itu.

Presiden Jokowi meresmikan jembatan Youtefa (Tribunnews.com)

Padahal, pemerintah membuat tol laut agar dapat menurunkan biaya logistik dan biaya transportasi.

"Ini tolong dikejar dan diselesaikan. Saya tidak tahu apakah perlu ada intervensi Menteri BUMN untuk melakukan ini. Tapi kalau tidak harus diberikan kompetisi, ada kompetitornya," ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menerangkan zaman dulu inflasi sempat turun 20-30 % karena adanya tol laut.

Oleh karena itu Presiden Jokowi menyarankan harus mengadakan kompetisi, sehingga ada kompetitor.

4. Fokus Investasi

Dalam ratas itu, Presiden Jokowi menekankan agar para menteri melakukan investasi dengan fokus pada hal tertentu saja.

"Kita ingin ke depan investasi ini fokus-fokus saja, tidak semua kita kejar sehingga tidak konsentrasi dan malah luput," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi memberikan contoh yang ada di Morowali.

"Contoh yang ada di Morowali itu bisa dikopi untuk produk-produk bahan mentah yang selama ini kita ekspor," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi memberikan contoh lain yakni bauksit. 

Ia mempertanyakan mengapa bauksit tidak dibuat setengah jadi atau langsung jadi dengan menggandeng BUMN atau swasta. 

5. Petrokimia

Selanjutnya, Presiden Jokowi menyinggung tentang petrokimia.

Indonesia mengimpor petrokimia dengan jumlah yang besar.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia mempunyai potensi besar untuk membangun kawasan petrokimia.

Presiden Jokowi pun menyarankan PT Tuban Petrochemical Industries beroperasi (TPPI) dijadikan kawasan petrokimia.

"Petrokimia kita ini impornya gede sekali. Padahal kita memiliki potensi besar dalam membangun kawasan ini.  Ya kita tetapkan saja yang Tuban itu, TPPI, jadi kawasan petrokimia," terang Presiden Jokowi.

"Keluaran dari sana bisa jd barang-barang yang kita tidak perlu impor termasuk di dalamnya hidrogennya nanti bisa dipakai untuk B30, B50, dan B100," tambahnya. 

Presiden Jokowi juga meminta melihat barang-barang yang masih diimpor.

Ia mengarahkan untuk mencari industri yang bisa memproduksi sehingga terdapat barang pengganti impor.

6. Destinasi Pariwisata Prioritas

Berikutnya, Presiden Jokowi mengingatkan agar bidang pariwisata tetap konsentrasi pada lima destinasi prioritas.

Presiden Jokowi menginginkan konsentrasi terhadap infrastruktur, kalender acara, dan perbaikan produk ekonomi yang berbasis rakyat.

Lima destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Manado.

Presiden Jokowi juga memberikan target pada akhir 2020, semua harus selesai.

"Pariwisata yang berbasis rakyat juga tetap berada di lokasi-lokasi  yang sudah sering saya sampaikan. Yaitu di Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Manado dah. Konsentrasi di situ," jelas Presiden Jokowi.

"Kita targetkan akhir tahun 2020 di situ rampung semuanya. Infrastuktur rampung, airport jalan, pelabuhan rampung, produk-produk wisata dan calendar of event nya juga rampung."

"Sisi lingkungannya saya juga sudah perintah ke Menteri LHK agar di situ disiapkan persemaian untuk menghijaukan kawasan-kawasan itu biar lebih baik."

Baca: Jokowi Targetkan Pembangunan di Lima Kawasan Wisata Rampung 2020

Baca: Kunjungan ke Palu, Jokowi Memastikan Pembangunan Hunian Tetap Siap Ditempati Sebelum Lebaran 2020

7. Iklim Ekonomi dan Investasi

Presiden Jokowi menekankan harus memperbaiki kualitas iklim ekonomi dan investasi.

Hal ini ditujukan agar kepercayaan internasional dan dalam negeri akan jauh lebih baik.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini