Namun hal itu terjadi sebelum reformasi.
Pada era Orde Baru, ada dua Menteri Agama yang berlatar belakang militer.
Mereka adalah Letnan Jenderal (Purn) TNI Alamsjah Ratoe Perwiranegara dan Laksamada Muda (Purn) TNI Tarmizi Taher.
Terkait dengan wakil menteri , Jokowi mengaku akan menyiapkan jika dibutuhkan.
"Mengenai kementerian agama dibutuhkan wamen atau tidak, itu kalau membantu tugas menteri ya nanti kita beri, kalau enggak, ya enggak," jelas Presiden.
Sementara Fachrul meyakini ia dipilih menjadi Menag oleh Presiden Jokowi karena dianggap bisa melawan radikalisme yang menguat belakangan ini.
Mantan Wakil Panglima TNI periode 1999-2000 ini menganggap penujukannya sebagai Menteri Agama pasti sudah dipertimbangkan Presiden dengan matang.
"Saya mencoba menggali kira-kira apa yang ada di benak Pak Jokowi begitu."
"Dugaan saya begini, dia melihat Pak Fachrul ini sering keliling di mana mana memberikan khotbah," ujar Fachrul.
Melansir KompasTV.com, Disebutkannya, saat memberikan khotbah di sejumlah wilayah, ia terus mengambil tema bahwa islam adalah agama yang damai.
"Selalu temanya itu antara lain masalah ajakan damai, islam adalah agama kedamaian banyak damai," paparnya.
"Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin."
"Sehingga kalau tidak membawa rahmat pasti ada yang salah dalam menafsirkan islam."
"Dan islam betul-betul menjadi agama yang mengajarkan kesatuan," sambungnya.