TRIBUNNEWS.COM - Dosen Ilmu Politik UI Chusnul Mariyah, menganggap tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil satu per satu calon menteri ke Istana Negara seperti sebuah drama.
Menanggapi komentar itu, Peneliti Senior LIPI Syamsuddin Haris, menjelaskan bahwa cara santai Jokowi memanggil calon menteri dan mengumumkan para menteri bisa mengurangi ketegangan.
Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Haris dalam acara 'ROSI' unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (31/10/2019).
Awalnya, Chusnul langsung menilai bahwa cara Jokowi itu hanya sebatas drama.
"Bu Chusnul, kalau dari ilmu politik, ada enggak yang ingin disampaikan?" tanya Rosiana Silalahi sang pembawa acara.
"Sebetulnya itu juga lebih seperti drama sih ya," jawab Chusnul.
Chusnul meyakini sebenarnya Jokowi sudah punya tim untuk memilih menteri.
- Komentari Cara Jokowi Pilih Menteri dengan Panggil ke Istana, 2 Dosen UI Sebut Gimmick hingga Drama
- Bahas Kenaikan Iuran BPJS dalam Rapat Terbatas, Jokowi Berharap Tak Ada Gejolak Di Masyarakat
Ia mempertanyakan tujuan Jokowi memanggil satu per satu ke Istana Negara.
"Sebetulnya apa tujuannya? Kalau tadi dikatakan itu biasa saja komunikasi politik," kata Chusnul.
"Tapi sebetulnya kan calon presiden ini kan sudah punya tim, sudah punya yang namanya nama-nama, cuma siapa yang akhirnya dipanggil," terang Chusnul.
Chusnul menyebut sejak awal sudah terprediksi akan banyak tokoh dari koalisi Jokowi yang masuk kabinet.
"Dari sejak awal kan gerbong koalisinya itu cukup banyak, siapa yang mendapat bagian dari gerbong itu," kata Chusnul.
Chusnul menyebut hal yang biasa jika ada pihak yang senang dan tidak soal pilihan menteri itu.
"Sebagian ada yang kecewa, sebagian ada yang tidak," sambungnya.