News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Beri Waktu Kapolri Idham Azis untuk Mengusut Kasus Novel Baswedan hingga Awal Desember

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Setelah melantik Jendral Idham Aziz sebagai Kapolri, Presiden Jokowi langsung memerintahkan Kapolri untuk segera mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Presiden Jokowi memberi batas waktu sampai dengan awal Desember 2019 bagi Kapolri.

Arahan ini disampaikan presiden Jokowi setelah melantik jendral Idham Aziz menjadi Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019).

“Tadi sudah saya sampaikan kepada Kapolri yang baru saya beri waktu sampai awal Desember,"ujar Jokowi dilansir dari Youtube Kompas TV, Sabtu (2/11/2019). 

Sudah 2,5 tahun berlalu, pelaku penyiraman air keras belum tertangkap. Novel Baswedan pun mengungkapkan harapannya pada Idham Azis. (KOMPAS.com Garry Lotulung / Kristianto Purnomo)

Ketua KPK, Agus Raharjo optimis Idham Azis yang sudah dilantik menjadi Kapolri, Jumat (1/11/2019) dapat menyelesaikan kasus penyiraman terhadap Novel Baswedan.

Ditemui seusai pelantikan Kapolri di Istana Negara, Agus Raharjo memberikan harapan terhadap Kapolri Idham Azis.

"Mudah mudahan. Beliau akan menangani dari Polda kemudian Bareskrim mudah mudahan hasilnya sebentar lagi kita lihat lah," ujarnya dilansir dari Youtube Kompas TV, Jumat (1/11/2019).

Agus Raharjo menambahkan jika ia optimis kasus Novel Baswedan yang merupakan penyidik KPK dapat diselesaikan Idham Azis. 

Ketua KPK, Agus Raharjo disela-sela peninjauan tugu anti korupsi yang dibangun di areal Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tunjuk Ajar Integritas di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru pada Jumat (9/12/2016). (youtube)

Kadiv Humas Polri  Irjen M Iqbal menyatakan sudah ada temuan hal yang signifikan dalam kasus Novel Baswedan. 

Hal ini dikatakan Iqbal seusai pelantikan Kapolri Idham Aziz di Istana Negara, Jumat (1/11/2019).

Iqbal mengatakan, Kapolri yang baru sudah menyampaikan bahwa akan ditunjuk Kabareskim yang baru dan memerintahkannya untuk segera mengusut kasus Novel Baswedan.

Ia juga menyampaikan tim teknis terus bekerja maksimal sampai saat ini tanpa henti.

Mereka dikabarkan terus melakukan upaya  maksimal untuk mengungkap kasus ini.

"Ada hal-hal yang sangat signifikan. Tolong digaris bawari, 'signifikan' yang sudah kami dapat,"

"Doakan saja Insyaallah kalau Tuhan meridhoi kami akan mengungkap kasus ini,"ujarnya dilansir dari Youtube Kompas TV, Jumat (1/11/2019).

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyerangan Novel Baswedan bersama Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal saat menggelar konferensi pers seusai memberikan laporan kepada Kapolri Jendral Tito Karnavian di Ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019). Dari pernyataan Anggota TGPF Hendardi menyatakan bahwa tim TGPF telah menemukan adanya temuan-temuan baru dari hasil investigasi yang akan dirilis pekan depan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Bekerja Tertutup

Mabes Polri mengatakan tim teknis kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan bekerja secara tertutup.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan jika kerja tim teknis dilakukan tertutup agar pelaku ataupun pihak yang terlibat tidak kabur.

"Kenapa tim teknis ini tak pernah memberikan update? Ini tim teknis bekerja sangat tertutup. Kalau kita bekerja disampaikan ke media, (pelaku) kabur dong," ujar Iqbal, di Hotel Cosmo Amarossa, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019).

Namun demikian, mantan Wakapolda Jawa Timur tersebut mengatakan ada perkembangan signifikan dari hasil kerja tim teknis.

Tetapi Iqbal tidak menjelaskan perkembangan apa yang dimaksud.

"InsyaAllah. Sangat signifikan, doakan. Tim kami sedang bekerja yang terbaik," kata dia.

Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan tenggat waktu kerja tim teknis dimulai sejak terbitnya Surat Perintah (Sprin) Kapolri.

"Tiga bulan itu dimulai bukan pada saat pak Presiden memberikan statemen, tapi tergantung berdasarkan Sprin-nya karena alasan tadi. Sehingga 3 Agustus, tim teknis baru bekerja efektif," katanya.

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini