TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Kapolri baru, Jenderal Idham Azis sempat jadi sorotan, karena menyebut tugas istri cukup sebatas urus dapur dan kasur.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmavati Puspayoga pun bersuara.
Menurut Puspayoga, pernyataan tersebut sudah sedari dulu terdengar. Namun sekarang perlu diubah demi menciptakan kesetaraan gender di Indonesia.
Baca: Idham Azis Jadi Kapolri, Seperti Apa Idealnya Sosok Kabareskrim Polri?
Baca: Resmi Jadi Kapolri, Jenderal Idham Aziz Tumpangi Mobil Dinas dengan Fitur Antipeluru
Baca: Mukjizat dari Allah SWT dan Pengabdian Terbaik Jenderal Idham Azis
"Kalau sekarang kita harus berpikir ke depan, bagaimana kesetaraan gender itu dapat diwujudkan," kata dia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (3/11/2019).
Mewujudkan kesetaraan gender pun ia sebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Ia dititipkan Jokowi, agar menaruh fokus program di kementeriannya, untuk melakukan pemberdayaan perempuan.
Bukan hanya soal urusan domestik saja, tapi juga pemberdayaan di bidang pendidikan anak, dan ekonomi.
"Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi kepada kami, apa yang jadi fokus program 5 tahun ke depan justru bagaimana kita bisa memberdayakan perempuan tidak hanya urusan domestik saja, tapi bisa jadi penopang keluarga dalam bidang ekonomi," jelas dia.
Kapolri Kutip Falsafah Jawa Lama
Sebelumnya, Idham Aziz memastikan sang istrinya tidak akan ikut mencampuri urusan pekerjaan seandainya diberikan mandat sebagai Kapolri.
Bahkan, Idham mengutip falsafah lama yang kerap dikenal orang tua jawa.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Komisi III DPR Herman Hery saat sedang bertanya kepada istri Idham Azis, Fitri Handari dalam acara pra fit and proper tes di kediaman Idham, Kebayoran, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Baca: Dilantik Jadi Kapolri, Idham Aziz Enggan Komentar Soal Kasus Novel
Ketika itu, Herman bertanya mengenai dinamika dan tantangan yang kerap terjadi pada setiap para srikandi pimpinan Kapolri.
Namun tak lama usai jawaban Fitri, Idham pun menambahkan bahwa sang istri dipastikan tidak akan mencampuri urusan pekerjaannya.
"Mohon izin Pak saya tambahin, kamu itu harusnya tiga UR aja. dapur, sumur sama kasur. Yang kedua, (istri harus berada) samping kiri belakang satu langkah. Itu filosofinya," katanya.
Idham juga menjawab anggapan yang orang menyebutkan sang istri nantinya akan mempunyai pangkat yang lebih tinggi dari sang suami. Dia memastikan hal itu tidak benar.
"Seperti yang tadi dibilang, kita bintang empat atau bintang lima lama-lama kamu (istri) menjadi bintang tujuh. Jadi (tidak benar). Tetap istri di belakang. Saya harus bilang di depan," pungkasnya.