TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP) Moeldoko mengingatkan para menteri di Kabinet Indonesia Maju agar tak membuat target baru atau punya kepentingan lain di luar visi dan misi Presiden Joko Widodo.
Moeldoko meminta para menteri untuk tegak lurus dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo.
"Ya, kalau ada menteri yang sudah mulai belok, bisa untuk kepentingan politik tertentu, ya saya akan kencang itu (tegur). Akan kenceng. Enggak bisa," kata Moeldoko saat berbincang di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (4/11/2019).
"Karena ini kita masuk kabinet harus berpikir untuk nation. Untuk semua kepentingan publik. Bukan untuk kepentingan kelompok tertentu," ujar dia.
Baca: Jadi Menhan, Prabowo Subianto Bisa Ambil Alih Kekuasaan Jokowi? Begini Penjelasan Rocky Gerung
Baca: Fadli Zon Beberkan Alasannya Puasa Bicara Politik Akhir-akhir Ini
Moeldoko menyadari ada potensi para menteri di kabinet melenceng dengan membuat visi-misi selain dari milik Presiden.
Hal itu dilandasi oleh kepentingan politik pragmatis dari menteri yang bersangkutan.
Terlebih, saat ini ada tiga ketua umum partai politik di Kabinet Indonesia Maju.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang merupakan Menko Perekonomian, dan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monarfa selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Namun, Moeldoko mengatakan, siapa pun yang berada dalam kabinet harus tunduk patuh pada visi Presiden.
Mereka tak boleh mengambil kebijakan di luar visi misi Presiden.
Saat ditanya apakah ia tak segan menegur menteri yang lebih senior seperti Prabowo, ia mengaku tak segan.
"Enggak. Kita enggak sungkan-sungkan, sepanjang itu masing-masing bermain di areanya," ucap Moeldoko.
"Area saya bisa menjangkau ke menteri, kok. Kalau ada kementerian yang perlu diluruskan saya luruskan. Enggak peduli siapa pun," kata dia.
Menurut Moeldoko, dia tidak akan sungkan karena sudah mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo
"Karena percuma aku di sini dikasih kepercayaan kalau enggak bisa menjalankan tugas. Karena memberatkan Presiden nanti. Kalau saya harus marah ya saya marah. Kan begitu saja. Dan itu pernah saya lakukan," ucap dia.
Moeldoko tidak menyebutkan siapa nama menteri yang pernah dia tegur.
Dia hanya menjelaskan bahwa sebagai Kepala KSP dia pernah menegur menteri yang saling sindir di ruang publik.